Segala puji bagi Alloh, shalwat dan salam
semoga tercurah kepada baginda kita muhammad, keluarga dan para sahabatnya..
Sesungguhnya tanggung jawab yang ada pada
pundak para ulama kaum muslimin dan para dai mereka sangatlah besar umat ini
sangat membutuhkan pengarahan dalam situasi krisis saat ini yang menyadarkan
umat ini dari bahaya-bahaya yang sedang menghadang, Allah swt telah memerintahkan
untuk menjelaskan hal ini dan memperingatkan siapa saja yang menyembunyikan
kebenaran, Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan apa yang telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan
petunjuk setelah kami jelaskan kepada manusia dalam kita alquran, mereka itulah
yang dilaknat Allah dan dilaknat pula oleh mereka yang dapat melaknati, kecuali
mereka yang telah bertobat, mengadakan perbaikan, dan menjelaskannya, mereka
itulah yang Aku terima taubatnya, dan Aku-lah yang maha penerima taubat dan
maha penyayang" (Q.S
Al-Baqarah 2:159-160),
Allah juga berfirman,
"sesungguhnya orang-orang yang
menyembunyikan apa yang telah diturunkan oleh Allah, yaitu kitab, dan
menjualnya dengan harga murah, mereka hanya menelan api neraka ke dalam
perutnya dan Allah tidak akan menyapa mereka pada hari kiamat dan tidak akan
mensucikan mereka, mereka akan mendapatkan azab yang pedih, mereka itulah
orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan azab dengan ampunan,
maka alangkah beraninya mereka menantang api neraka" (Q.S Al-Baqarah 2: 174-76)
Rasulullah bersabda:
"barangsiapa yang menyembunyikan suatu
ilmu, maka pada hari kiamat Allah akan mencambuknya dengan cambuk dari
neraka" (HR Ibnu Majah)
Berkata para ulama: "Tidak boleh mengakhirkan
suatu penjelasan disaat penjelasan itu sedang diperlukan".
Berangkat dari perspektif ini, kami akan
sebutkan beberapa hal, sebagai nasehat dan pelepasan diri di hadapan Allah Swt,
sesungguhnya para penguasa hari ini, dari para raja, pemimpin maupun presiden,
mereka tidak pantas untuk memimpin umat, bahkan mereka tidak pantas untuk
memimpin para domba sekalipun, apalagi memimpin lebih dari milyaran kaum
muslimin.
Mereka tidak pantas untuk memimpin sebuah
perusahaan, lebih-lebih mengendalikan asset bangsa terkaya di muka bumi ini,
mereka tidak pantas untuk menduduki kursi perusahaan kontraktor, apalagi
mengelola kerajaan yang membentang dari Cina hingga Maroko dan memegang kendali
pada bidang strategi dan jalur perdagangan dunia serta selat yang penting di
dunia.
Dengan rusaknya para penguasa, tanggung jawab
para ulama dalam memberikan pengarahan pada umat pun bertambah, maka manakah
pernyataan kalian disaat-disaat seperti ini wahai para ulama islam?
Di yaman misalnya, kemiskinan, buta huruf, perang
suku yang mengakibatkan tumpahnya darah kaum muslimin, semuanya meningkat,
menyebarkan pengaruh kebangkitan politik Iran serta aqidah menyimpang mereka
yang masuk di Yaman juga meningkat, belum lagi sikap tunduk pemerintah dan
kolaborasi memalukan mereka kepada Amerika.
Situasi di selatan Yaman mengeluhkan
penindasan dan penganiayaan kesewenang-wenangan, yang bersamaan dengan sikap
mengabaikan pemerintah terhadap hak-hak rakyat. Manakah peran-peran para ulama
dalam situasi yang kritis dan mengerikan seperti ini? yang mengingatkan akan
benarnya dan nyatanya kejadian yang diancamkan pemerintah yaman pada rakyatnya?
Orang-orang Yaman akan saling bertikai satu sama lain dalam setiap jalan dan
gang, dan hal itu akan menghabiskan apa yang tersisa di perbendaharaan negara,
dan ujung-ujungnya negara ini tergelincir dalam jurang perang saudara.
Saya sebutkan mengenai meningkatnya
kemiskinan, pengangguran, dan konflik antar suku sebagai contoh permasalahan
yang para ulama harus segera menanganinya. Tetapi apa yang lebih buruk dari
semua ini adalah politik dan kebijakan Amerika yang sedang dilaksanakan oleh
pemerintah Yaman dengan dibiayai barat untuk menjauhkan penduduk setempat dari
agama mereka melalui berbagai cara. Dari proyek feminisme, mengubah kurikulum pendidikan,
dan membentukan hubungan dengan para tokoh masyarakat untuk melatih mereka
menjadi agen masa depan Amerika, dan kita tidak melupakan propaganda rusak
terhadap pemahaman tentang jihad dan makna yang sebenarnya dan upaya untuk
menegakkan islam melemah, menyerah karena mengikuti kemauan Amerika.
Semua ini terjadi di depan mata dan
pendengaran kita, harus ada beberapa tindakan perlawanan yang serupa dan
dipimpin oleh para ulama, untuk menjelaskan apa yang menjadi syubhat dan
membingungkan bagi umat.
Sehubungan dengan selatan Yaman, kami ingin
mengajukan pertanyaan, mengapa pemerintah bekerja sama dalam kebiadaban israel
ini dengan orang-orang yang menuntut hak-hak mereka di propinsi selatan
(Al-Zaliya)..?
di Dholi tank-tank memborbardir rumah-rumah,
sementara di jalan-jalan Aden, Lahj dan Hadromaut, tentara militer menembaki
warga sipil dengan cara-cara yahudi zionis tanpa menghiraukan kesucian darah
kaum muslimin, wahai para ulama dimanakah peran kalian untuk itu? Manakah
pembelaan kalian terhadap suku Aqeel, Muthanna dan Al-Haddad kemudian suku
Hateeq di Marib? untuk maslahat siapakah pemborbardiran ini dilakukan? bukankah
untuk kepentingan Amerika?
Para ulama telah sesat (menyimpang), tak ada
harapan lagi dalam diri mereka, besarnya koyakan terlalu besar untuk
diperbaiki, penyimpangan mereka telah mencapai klimaksnya. Ini membuat peran
ulama' pada hari ini begitu penting. Mereka (ulama) berkata, "Kami
tetap diam supaya tidak merugikan tempat-tempat yang menguntungkan bagi kami
dalam berdakwah".
Apakah melestarikan sebuah universitas, atau
program tv lebih penting daripada berdiri untuk menyuarakan kebenaran dan
menjaga mashlahat-mashlahat besar umat? Apakah lebih penting daripada
melindungi umat dari proyek imperialis/kolonial Amerika?
Seorang wanita dari Australia (Shillo
Giddins) mengenal kebenaran islam, maka dia masuk islam, kemudian dia mendengar
bahwa negeri Yaman adalah negeri para anshar yang menolong/membela islam? Maka
dia berhijrah kesana bersama dua anaknya untuk hidup bersama kaum muslimin dan
mendidik kedua anaknya dalam lingkungan yang islami. Dia datang sebagai muhajir
di jalan Allah, meninggalkan kesenangan dunia dibelakang punggungnya karena
Allah, dan berapa banyak kaum wanita dari umat ini yang tergiur karena
menginginkan dunia? Dan mendambakan seorang suami yang akan mengeluarkan mereka
dari negeri islam menuju barat untuk hidup bergelimang kesenangan dunia yang
rendah lagi menyesatkan.
Adapun Ummu Ammar maka sungguh dia telah
meninggalkan kehidupan yang nyaman di Australia untuk hidup di Yaman karena
agamanya (keimanannya), pemerintah Australia segera mengirimkan permintaan
kepada Amerika (CIA) yang akhirnya menuntut pemerintah yaman untuk memenjarakan
saudar (Ummu Ammar).
Pemerintah pun bergegas melaksanakan perintah
ini dan mereka menetapkan anak-anaknya yang dibawah umur 6 tahun berada dalam
penahanan.. Mereka (pemerintah yaman) melampaui batas! sampai-sampai perintah
dari Amerika dan Australia mereka turuti.. jadilah mereka raja dari segala
raja, lebih kristen dari seluruh orang kristen, dan lebih yahudi dari seluruh
orang yahudi.
Adapun saudari Ummu Ammar, mereka
mengintrogasinya 6 jam dalam sehari untuk mendapatkan informasi, informasi yang
bisa mendekatkan mereka kepada tuan mereka Amerika, kepada mereka (introgator) Ummu
Ammar mengatakan: "saya hanyalah seorang wanita, saya datang kepada
kalian sebagai muhajir di jalan Allah dan kalian adalah para Anshar"...
salah seorang introgator menjawab, “Kami adalah Nashara (kristen), bukan
anshar!”
Wahai ulama Yaman! Wahai ulama islam sedunia!
Apakah putri kalian Ummu Ammar tidak layak untuk mendapatkan kata-kata
pembelaan? Kenapa keheningan ini terjadi? Bahkan ironisnya adalah bahwa
kedatangan Ummu Ammar terkait dengan sebuah yayasan pendidikan yang mengikuti
beberapa ulama berpengaruh dan kebanyakan mereka mempunyai kedudukan dalam
pemerintah, tapi meski demikian para ulama tersebut tidak sedikitpun
memanfaatkan pengaruh mereka untuk membebaskan Ummu ammar yang memohon pada
mereka, dan itu menjadi kewajiban bagi mereka untuk menolongnya, tetapi mereka
justru berpaling darinya, dan menelantarkannya! Kemarin mereka menelantarkan
kaum laki-laki, hari ini menelantarkan kaum wanita.
Tanggalkanlah pakaian dakwah kalian, dan
diamlah di dalam rumah kalian! itu lebih baik bagi kalian daripada mengklaim
punya ilmu pengetahuan dan berdakwah disaat menguntungkan kalian, namun
melarikan diri dan bersembunyi di bawah meja ketika dakwah ini membutuhkan
sikap yang amanah dan jujur dari kalian!
Wahai ulama umat... kita tahu, islam
memerintahkan untuk taat kepada pimpinan supaya islam ini terjaga dan
terlindungi, maka bagaimanakah jika pemimpinnya adalah mereka yang memerangi
islam?
Islam memerintahkan untuk taat kepada para
pemimpin supaya kaum muslimin terjaga keamaanannya dan terlindungi kehormatan
dan harta-harta mereka, maka bagaimanakah jika pemimpinnya adalah yang memeras
dan memerangi rakyat sendiri demi kepentingan musuh?
Islam juga memerintahkan untuk taat kepada
pemimpin supaya rahasia-rahasia kaum muslimin terjaga dari musuh yang berusaha
mengaksesnya. Maka bagaimanakah jika pemimpinnya justru yang memata-matai kaum
muslimin demi kepentingan musuh? Dan bagaimanakah kalau pimpinan itu adalah
yang menjadi agen mata-mata untuk kepentingan Amerika?? masih perlukah ketaatan
kepada mereka?
Apakah masuk akal islam memerintahkan untuk
menaati orang yang berusaha sekuat tenaga untuk memerangi agama ini? Di antara
para penguasa itu, ada yang mencuri (korupsi) milyaran kekayaan kaum muslimin
atas nama pembentukan militer, namun ketika tiba saatnya bagi tentara itu untuk
memenuhi perannya dalam membela umat/bangsa, penguasa itu mengatakan, "militer
tidak mampu memenuhi peran ini, kita harus mencari bantuan dari Amerika".
Jika penguasa ini tidak mampu untuk membela
umat islam, hendaklah dia menyingkir supaya negeri ini dijalankan oleh
orang-orang yang lebih mampu darinya. Oleh orang-orang yang lebih kompeten
dalam melindungi dan melestarikan umat, serta menghidupkannya kembali setelah
beberapa dekade dieksploitasi barat, yaitu para mujahidin, yang berpengalaman
dalam peperangan dan medan tempur!
Saudara kita dari harakah Al-Shahab di
Somalia telah membuktikan kemampuan mereka untuk mengatur urusan negara sesuai
dengan syariah, sementara Taliban di Afghanistan sedang memberikan pelajaran
keras mengenai perlawanan dan pertempuran terhadap pasukan terkuat di dunia,
pasukan terkuat yang mana penguasa kita bergantung kepadanya untuk melindungi
diri mereka dari para mujahidin, dan setiap kali Amerika datang dengan
program-program baru, selalu dapat digagalkan oleh Taliban..
Hari ini kaum muslimin sedang melalui
masa-masa yang kritis dan penting dalam sejarah, dan tidak akan selamat pada
waktu ini kecuali orang-orang yang mempunyai kejujuran dan keberanian,
pengorbanan, dan pengalaman dalam berpolitik serta kemiliteran. Sifat-sifat
ini tidak dapat kita temukan pada para penguasa saat ini, mereka telah
mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepada mereka. mereka pengecut kepada
barat, berani melawan rakyat mereka sendiri, mereka adalah orang-orang yang
terakhir dalam berkorban..
Kemampuan mereka dalam dunia politik hanya
sebatas kolaborasi dan pengkhianatan, mereka tidak memiliki pengalaman militer,
mereka bukanlah bagian dari orang-orang yang berjihad, mereka tiada lain
hanyalah orang-orang yang bergelimang dalam istana dan mengikuti syahwat,
mereka telah mengkhianati kita! Amerika dan Israel berusaha untuk mengendalikan
umat islam, dan itu tak seberapa hingga masuknya Iran untuk turut mengambil
bagian dalam proyek menghancurkan kaum muslimin. Hari ini dan juga besok, tidak
ada yang akan berdiri untuk menghentikan proyek-proyek imperialis ini selain
mujahidin yang tulus dari putra-putra umat ini.
Saat ini, Iran adalah negara yang paling
canggih dalam industrialisasi militer. Hari ini kontribusi iran dalam ilmu
pengetahuan 11 kali lipat dari rata-rata dunia, Iran hari ini menggabungkan
diri ke dalam negeri-negeri yang memiliki senjata nuklir, dan kepemimpinan Iran
-sebagaimana yang sudah diketahui- mereka tidak berjuang untuk kepentingan umat
islam, tapi berjuang untuk kepentingan faham syiah persia! Dan yang akan
menjadi korban utama adalah masyarakat sunni di wilayah teluk arab!
Dimanakah kalian wahai ulama sunni? baru
kemarin kalian memperingatkan kita akan bahaya syiah, sekarang diantara kalian
menyeru dengan lantang untuk mentaati para penguasa, meski penguasa itu adalah
orang-orang syiah! sebagaimana halnya kasus yang terjadi di Iraq, apakah yang
lebih membahagiakan musuh daripada kalian wahai ulama sunni..??
Wahai ulama sunni... Apa program-program
kalian untuk mencegah ekspansi syiah yang mencakup wilayah dari Iran hingga
Yaman? Demi allah.. apakah penguasa kalian mampu untuk menghadapi dan melawan
Iran? Iran menghabiskan keuntungannya dari penjualan minyak untuk membangun
tentara/militer, sementara pemimpin kalian menghabiskan harta untuk melindungi
kependudukan Amerika atas serangan mujahidin.
Kita berlindung kepada Allah ketika Amerika
menyatakan bahwa kami menyeru kepada pertumpahan darah kaum muslimin! Kita
berlindung kepada Allah ketika agen-agen Amerika menyatakan bahwa kami membuat
fitnah sehingga menyulut api peperangan! Kita berlindung kepada Allah ketika
media-media propaganda mereka mengatakan bahwa kami menyeru untuk membunuh
orang tak berdosa...
Kami hanya mengajak kepada perlindungan dan
pelestarian kehidupan umat dan sumberdayanya, kami hanya menyeru untuk
melindungi hak-hak umat, kami hanya menyeru untuk menegakkan agama Allah yang
kita tidak diciptakan kecuali karena tujuan tersebut!
"Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia
melainkan hanya untuk beribadah kepadaKu" (Q.S 51:56)
Kita tidak diciptakan untuk dunia ini, tapi
kita diciptakan untuk akhirat! Dunia ini adalah negeri ujian dan menanam
amalan. Maka bangunlah, bersemangatlah kalian wahai kaum muslimin untuk tugas itu.
Dan beribadahlah kepadanya dengan ikhlas, dan nyatakan kesetiaan kalian
kepadaNya dan kepada kaum mukminin... dan nyatakan kebencian kalian kepada
musuh-musuh Allah dari kalangan yahudi, Amerika dan kaum munafiqin. Serta
hiduplah dalam naungan syariat (islam) yang memudahkan manusia, yang datang
untuk kebaikan dan tidak datang untuk menyulitkan manusia.
"Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak mengehendaki kesukaran bagimu" (QS 2: 185)
Rib'iy ibnu Amir ketika berdialog dengan
persia, mengungkapkan tentang kelonggaran (toleransi) agama islam..
"Allah telah mengutus kami untuk
mengeluarkan manusia dari penghambaan diri kepada sesama manusia supaya mereka
menghambakan diri hanya kepada robb manusia dan mengeluarkan mereka dari dunia
yang sempit menuju akhirat yang luas dan mengeluarkan mereka dari kedzoliman
agama-agama yang lain kepada keadilan islam"
Dunia ini terasa sempit bagi mereka yang
tidak mengenal islam dan terasa luas bagi orang muslim. Dan agama- agama yang
lain tidak adil bahkan menindas. Kristen, yahudi, hindu, dan budha begitu juga
demokrasi (demokrasi adalah sebuah agama; edt), semuanya tidak adil dan
menindas rakyat sendiri... Tapi islam berbeda, islam adalah agama yang adil.
Ucapan (khutbah) di podium saja tidaklah
cukup, permasalahan tidak hanya sebatas merekam ceramah ataupun mencetak buku,
semuanya hanyalah omong kosong jika tanpa amal nyata, omong kosong karena tidak
melakukan langkah-langkah perubahan untuk umat. Hal ini (sebatas merekam
ceramah atau mencetak buku) tidak efektif didalam kondisi seperti sekarang ini.
Kita berbicara dengan lisan dan harus
melakukan amal yang nyata.
Pertama: Menjelaskan secara syari lagi shahih tentang gambaran para
penguasa muslim di dunia, harus menjelaskan mengenai pengkhianatan besar mereka
terhadap amanah yang dipercayakan kepada mereka. menjelaskan bahwa mereka
sedang menggiring umat ini pada jurang kehancuran, mereka tidak tertarik
terhadap suatu hal yang menguntungkan kecuali ada keuntungan juga bagi diri
mereka dan tuan mereka Amerika, mereka menyeret kita untuk tunduk dibawah
kendali Amerika, harus dijelaskan bahwa mereka (para penguasa) telah murtad
dan bukan bagian dari orang-orang islam! Meski mereka berbaju agama (tampak
seperti orang islam)
Kedua: Bahwa di satu sisi, Israel dan AS melancarkan konspirasi
jahat/permusuhan, dan disisi lain ada Iran yang menginginkan kendali dan
pengaruh atas wilayah sunni di Iraq, para penguasa telah menelantarkan kita
sampai-sampai kita menjadi bahan lelucon bagi orang-orang romawi (barat) dan persia
baru (Iran), dan tidak ada jalan keluar bagi kita selain bersatu dalam satu
pimpinan rosyiidah (yang mendapat petunjuk) untuk berusaha merealisasikan
mashlahah-mashlahah bagi umat!
Ketiga: Kita harus menghidupkan kembali semangat (ruh) jihad di tubuh
umat ini, sesungguhnya kejahatan kaum kuffar tidak bisa disingkirkan kecuali
dengan hal itu (jihad), Allah SWT berfirman,
"Maka berperanglah engkau dijalan Allah,
engkau tidak dibebani melainkan atas dirimu sendiri, kobarkanlah semangat
orang-orang beriman untuk beriman, mudah-mudahan Allah menolak serangan
orang-orang kafir itu, Allah sangat besar kekuatanNya dan sangat keras
siksaNya" (QS An-Nisa 4:84)
Sepanjang sejarah tidak pernah didapati suatu
negeri tanpa tentara, dan tidak didapati kemerdekaan dan kedaulatan kecuali
padanya ada kemampuan untuk mempertahankannya, maka kalau sekiranya para
penguasa hari ini merasa tidak mampu bertahan kecuali dengan bantuan AS, maka
ahlu sunnah tidaklah lemah dan tidak merasa hina seperti itu! Mereka mampu
untuk mempertahankan diri mereka kalau mereka berada dalam naungan kepemimpinan
yang rosyiidah, sesungguhnya Allah pasti membela orang-orang yang beriman!
Keempat: Kita harus mengarahkan umat ini ke arah yang benar, dengan
mengajak mereka kepada pilar-pilar utama dan dasar-dasar prioritas kita hari
ini, tanpa melibatkan mereka dalam hal-hal yang kurang penting, kita harus
mengatasi dosa-dosa kekafiran sebelum dosa-dosa kemaksiatan! Menyimpan
dan mempertahankan modal sebelum mencari keuntungan, dan kita harus menyatukan
orang di atas hal yang sudah menjadi kesepakatan (ijma) sebelum hal-hal yang
ikhtilaf.
Propaganda Amerika sangat kejam, beberapa
orang mencoba bertahan pada awalnya, tapi ketika mereka mendapatkan betapa
beratnya untuk berjuang, mereka meletakkan senjata mereka dan menyerah,
sampai-sampai salah satu dari orang-orang yang mengaku sebagai dai berkata, "Alhamdulillah...Amerika
senang dengan kita". Dan tidak ada yang bertahan kecuali para
mujahidin. Mereka adalah harapan. Mereka adalah pijakan akhir keselamatan, jika
mereka (mujahidin) kalah, maka rencana-rencana AS atas pendudukan zionis untuk
menguasai seluruh dunia islam akan terpenuhi.
Mereka (AS) tidak melancarkan serangan ini
hanya kepada sebagian umat islam saja, namun seluruhnya! Maka jika kita mendukung
mujahidin, berarti kita akan beruntung dalam segala hal, dan jika kita
menelantarkan mujahidin, maka kita akan rugi dan kehilangan segalanya.
Para penguasa telah lama jatuh, bahkan mereka
tidak pernah benar-benar berdiri di jajaran umat ini, dan bisa dikatakan bahwa
mereka telah tumbang! Mereka telah menjadi agen sejak pertama kali menduduki
kursi kepemimpinan hingga sekarang ini, namun kebanyakan para ulama yang
didatangi orang-orang pada masa sulit ini, mereka menawarkan "manhaj
salamah" (metodologi keselamatan), akan tetapi para mujahidin mencari
"salamtul manhaj" (metodologi yang selamat) bukan manhaj salamah!
..
Mereka (mujahidin) telah melantangkan
syiar/motto, "Tegaknya syariah atau mati syahid!"! situasi seperti
ini persis sebagaimana situasi para ahlul haq di masa nabi Isa as..
Kediktatoran romawi tidak memberikan sedikitpun ruang pada mereka untuk
melakukan perlawanan, orang-orang yahudi dan rahib (ulama') mereka
berkhianat!!! Maka keluarlah Isa dari kondisi seperti ini dan tidak ada yang
mengikutinya selain para pemuda.
Hari ini, kita perlu menetapkan dua hal, jika
tidak kita akan gagal:
Masalah pertama: Menjauhlah anda dari para penguasa sebagaimana anda menjauh dari
penderita kusta! Jangan duduk-duduk bersama mereka, mengharapkan sedikitpun
kebaikan dan pembenaran dari mereka! Mereka seperti dajjal! Kalau anda
mendekatinya, anda terfitnah dan kalau anda menjauh anda selamat! Mereka tidak
menginginkan sedikitpun kebaikan untuk umat ini, justru mereka membuat
konspirasi/makar terhadap umat. Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam
kemaksiatan terhadap Allah! Dan setelah penjelasan diatas, kita harus sekuat
tenaga untuk menyingkirkan mereka, karena kita yakin bahwa umat ini tidak akan
bergerak satu ini pun kecuali dengan terlebih dahulu menyingkirkan mereka.
Masalah kedua: Tidak perlu bermusyawarah dengan seorangpun dalam membunuh
orang Amerika! memerangi syetan tidak perlu adanya fatwa dan musyawarah,
tidak perlu istikhoroh, mereka adalah pasukan iblis, memerangi mereka adalah
kewajiban sepanjang masa, kita dan mereka telah mencapai tahap dimana yang
baik, "kami atau kalian". Kita dan mereka adalah musuh yang tidak
pernah bisa bersatu, mereka menginginkan sesuatu yang tidak bisa tegak kecuali
dengan menyingkirkan kita! Ini adalah ujung pertempuran yang menentukan,
pertempuran antara Musa dan Fir'aun, pertempuran antara yang haq dan yang
bathil, dan akhirnya...Peran fatwa hendaklah ditujukan untuk membela islam,
bukan Amerika.
Peran fatwa ditujukan untuk mempertahankan
prinsip-prinsip syariah, bukan undang-undang negara... Dan peran ulama adalah
menyerukan kebenaran, bukan untuk menambal dan memanjakan aras pengkhianatan
para penguasa.. dan mengemis kepada mereka setiap kali kita terjatuh!
Jika seorang ulama tidak mampu untuk
menyuarakan kebenaran karena udzur paksaan, maka kami serukan kepada kaum
muslimin untuk mengikuti para ulama yang mereka tidak takut celaan orang-orang
yang mencela dijalan Allah, dan adapun orang-orang yang selalu membenarkan para
penguasa dalam segala hal dan menyalah-nyalahkan para mujahidin dalam segala
urusan mereka, maka mereka itu adalah para ulama pemerintah, berhati-hatilah
terhadap mereka!
Kita memohon kepada Allah supaya mengokohkan
kita diatas kebenaran dan menunjukan yang haq itu adalah haq! dan mengkaruniakan
kita kemampuan untuk mengikutinya.. dan menunjuk yang batil itu jelas sebagai
suatu kebatilan,.. dan mengkaruniakan pula kepada kita kekuatan untuk
menjauhinya.. dan segala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga tercurah
kepada junjungan kita Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar