PRO- T- IN ISLAM

KOMUNITAS PARA PEMBELA TAUHID

Kamis, 12 Juli 2012

Analisis “Laailaahailallah”


Risalah Tauhid wal Jihad

Disampaikan dalam ta’lim protein islam

Analisis   Laailaahailallah”
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS.3:18)
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus , dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.(QS.98:5)
Dan aku akan menjauhkan diri daripadamu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdo'a kepada Rabbku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdo'a kepada Rabbku".(QS.19:48)
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Saya diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi akan Laailaahailallah..(Mutafaq’alaih)
1.       La berarti tidak ada, dalam kaidah bahasa arab la disebut an-nafy (partikel pengingkaran)
2.       Ilah, karena jatuh setelah adat an-nafiy maka disebut al manfiy (sesuatu yang ditiadakan)
Illah menurut syaikhul islam ibnu Taimiyah adalah segala sesuatu yang dicenderungi hati dengan seluruh perasaan cinta, harap dan takut.
3.       Ila berarti kecuali.Dalam kaidah bahasa arab huruf ila dikategorikan sebagai adat al’istitna’(partikel pengecualian), karena jatuh setelah penafian, maka ila berfungsi sebagai al-itsbat (pengukuhan)
4.       Lafazh al-Jalalah(Allah) dalam kalimat ini ,karena jatuh setelah ila maka disebut juga al-mutsbat yaitu yang dikukuhkan.
Kesimpulannya adalah an-nafiy wal itsbat, menafikkan kemudian mengukuhkan. Siapa yang dinafikkan yaitu ilah sedang yang dikukuhkan adalah Allah. Bahasa simple nya adalah Kufur kepada Thogut/ilah dan beriman kepada Allah.
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS.16:36)
Inilah inti dari semua ajaran Rasul.Dua landasan inilah yag menentukan diterima atau tidaknya amal shalih dan dengan itu pula seseorang bisa disebut musyrik atau muslim.
*AN-NAFIY
Sholat, zakat, hijab, puasa dan apapun amalan seseorang tak akan diterima bila dia tidak kufur terhadap thogut dan tentu saja orang yang tidak kufur kepada Thoghut bukanlah seorang muslim. Betul?
Syaikh Muhammmad bin Abdul Wahab berkata : “Bila seluruh amalan kamu itu untuk Allah maka kamu adalah yang bertauhid, bila ada penyekutuan di dalamnya terhadap makhluk maka kamu orang musryik”.
Syaikh Abdurrahman bin Hasan berkata : “Jika syirik ada maka tauhid lenyap (Syarhu ashli dinil islam) lanjut beliau : sesungguhnya orang yang melakukan kemusyrikan maka dia telah meninggalkan Tauhid karena Tauhid dan syirik adalah sesuatu yang bertentangan”.
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab berkata : “Laailaahailllah menuntut orang muslim dari menafikan 4 hal”, yaitu :
1. Alihah
Kata jamak dari ilah yang artinya adalah Tuhan. Menurut Syaikh Muhammad Tuhan adalah sesuatu yang dituju dengan suatu hal dalam rangka tolak bala atau meminta manfaat.
Contoh : Batu besar atau pohon besar yang dituju seseorang dengan suatu hal (sesajen) dengan maksud minta manfaat atau tolak bala, maka batu ini telah menjadi ilah.
Contoh : Jin …yang ketika membangun rumah kemudian ada yang mengatakan di tanah tersebut ada penunggunya , kemudian si yang mau nempatin membuat sembelihan maka itu adalah kemusyrikan . Menjadikan jin sebagai ilah agar tidak mengganggu.
2. Arbab
Kata jamak dari RABB Yang artinya adalah Pengatur. Ketika sifat ini diberikan kepada selain Allah yaitu diberikan kepada makhluk maka itu artinya dia memposisikan makhluk sebagai Tuhan.
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain Allah , dan (juga mereka menjadikan Rabb) Al-Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.(QS.9:31)
Imam at Tirmidzi meriwayatkan bahwa ketika ayat ini dibacakan oleh Rasulullah kepada Adiy bin Hatim (yang asalnya Nasharani kemudian masuk islam) kemudian adiy menanyakan perihal ayat tadi kepada Rasulullah dan mengatakan : Kami orang Nashrani tidak pernah beribadah kepada alim ulama dan rahib pendeta kami. Maka Rasul mengatakan Bukankah mereka menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah terus kalian mengikuti mereka?. Adiy menjawab: Ya, Rasul berkata lagi, itulah bentuk peribadatan mereka kepada alim ulama dan para rahib.
Jelaslah bahwa barangsiapa yang memposisikan makhluk sebagai pembuat hukum selain Allah, maka dia menjadikan pembuat hukum itu sebagai arbab, dan mengikuti mereka adalah bentuk ibadah kepadanya.
Padahal Syaikh Hamd Ibnu ‘Atiq rahimahullah berkata : “Para ulama ijma’ bahwa orang yang memalingkan satu macam dari 2 do’a (do’a ibadah dan do’a permintaan) kepada selain Allah maka dia itu telah musyrik, meskipun mengucapkan Laa Ilaaha Illallaah, shalat, dan mengaku muslim.” (Ibthal At Tandid).
Dan sebagian dari mereka juga mengklaim bahwa berhukum kepada selain Allah bukan berarti bentuk kemusyrikan atau penyelewengan ibadah. Maka kita jawab, jika ada hukum Allah yang sudah baku kenapa masih menjilat hukum lain dan meninggalkan hukum Allah jauh-jauh di balik punggung kita?
Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.(QS.33:36)
Ibnu Katsir (mufassir terkenal seantero dunia) berkata : “Barangsiapa meninggalkan hukum yang muhkam yang diturunkan kepada Muhammad bin Abdillah penutup para Nabi , dan dia malah merujuk kepada hukum – hukum Allah yang sudah dihapus , maka dia kafir”. ( Al bidayah wan Nihayah 13/119)
Maka bagaimana nasib-nasib orang sekuler yang menggunakan hukum selain Allah dan dia merasa bahwa lebih mampu mengatasi segala persoalan kehidupan dibanding hukum Allah, sedang status orang yang menggunakan hukum Allah yang sudah dihapus saja dinyatakan kafir berdasar ijma’ kaum muslimin..?
3. Andad
Kata jamak dari Nidd yang artinya tandingan.
.. karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah , padahal kamu mengetahui.(QS.2:22)
Contoh: seorang anak membawa ibunya yang sakit ke dukun setelah berobat kemana-mana tapi gagal, maka si ibu ini menjadi tandingan Allah yang menyebabkan si anak menjadi kafir.
4.Thogut
Berasal dari kata thughiyan yang artinya melampaui batas.
Batas makhluk adalah beribadah, batas makhluk adalah mengikuti aturan yang telah ditetapkan, ketika semua ini dilampui berarti dia menjadi thogut.
Pentolan Thoghut ada 5 :
a.       Syaithan
Syaithan yang mengajak beribadah kepada selain ALLAH .
Orang yang mengajak mempertahan kan tradisi tumbal atau sesajen maka dia adalah syaithan.Orang yang mengajak pada system demokrasi, nasionalis, sekuler, liberalis, kejawenis ,sosialis, komunis,satanis maka dia adalah syaithan. Orang yang mengajak mentaati hukum perundang-undangan buatan manusia maka dia adalah syaithan.

b.      Penguasa yang dzalim
Thogut semacam ini adalah thogut yang berani merubah-rubah aturan Allah, yang halal jadi haram dan haram jadi halal. Mereka juga penyembah akal (ahlul bidaa’ wal hawaa’) yang merasa bahwa dengan akalnya tersebut lebih bisa memberi kemaslahatan untuk manusia dan kehidupannya dari pada aturan Allah.
Syaikhul islam ibnu Taimiyah berkata : “Dikala seseorang menghalalkan yang haram yang telah diijma’kan ,maka dia kafir lagi murtad dengan kesepakatan para fuqaha(Majmu Al Fatawa).
Maka baying kan penguasa-penguasa yang mengajak masyarakatnya untuk melestarikan kebudayaan pagan, sesajen dan tumbal, penguasa yang memberikan kebebasan dalam penjulan minuman keras, penguasa yang memberikan izin praktek-praktek riba dilaksanakan di negeri, penguasa-penguasa yang melindungi lokalisasai, pornografi dan pornoaksi demi nama seni dan hiburan”.
Ketahuilah , sesunggunya anggota parlemen itu adalah thogut , presiden dan menterinya di Negara yang bersystem syirik adalah thogut. Sedang orang – orang yang setia pada mereka adalah para budak thogut.

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut , padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.(QS.4:60)

c.       Orang yang memutuskan dengan selain apa yang telah Allah turunkan
Kepala suku dan kepala adat yang memutuskan suatu perkara dengan aturan adat maka dia kafir dan termasuk thogut. Jaksa da hakim yang memvonis dengan menggunakan hukum buatan manusia, maka mereka adalah thogut. Padahal hukum Allah telah ada.
Ibnu Katsir berkata : “Barangsiapa meninggalkan hukum yang muhkam yang diturunkan kepada Muhammad bin Abdillah penutup para Nabi , dan dia malah merujuk kepada hukum – hukum Allah yang sudah dihapus , maka dia kafir”. ( Al bidayah wan Nihayah 13/119)
Syaikh Sulaiman Ibnu Salman berkata: “Seandainya penduduk desa dan penduduk kota perang saudara hingga semua jiwa musnah itu lebih baik daripada mengangkat thogut di bumi yang memutuskan perkara mereka dengan hukum selain syari’at Allah” ( Ad-Durar As-saniyyah, 10 Bahasan Thogut)
d.      Orang yang mengakui mengetahui  hal ghoib selain Allah

 (Dia adalah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.(QS.72:26)

Maka dukun, paranormal, tukang tenung, orang pintar dsb. Adalah thogut, dikabarkan bahwa barangsiapa mendatangi dukun maka ia kafir, lantas bagaimana kira-kira status dukun tersebut, tentunya lebih kafir lagi…

e.      ORang yang diibadati selain Allah dan dia ridho dengan peribadatan itu
Orang-orang yang berada di badan legislatif, mereka adalah thogut karena merampas hak kekhususan Allah dalam menetapkan hukum.
Orang tidak dikatakan beriman jika dia tidak mengkufuri thogut, kufur kepada Thoghut adalah separuh laailaahailallah. Thoghut yang paling berbahaya adalah thogut hukum, dengannya ia membabat habis hukum Allah, memenjarakan para muwahhidin, mereka menindas dengan besi dan api, merampas, menculik bahkan membunuhnya. Dengan hukumnya ia semena-mena menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal, menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah. Anehnya ada umat islam yang malah dengan suka rela dan ikhlas menjadi budak thogut, disamping itu ada juga ulama suu’ yang membantu kelanggengan para thogut itu. Memiliki dalil-dalil yang banyak namun menempatkannya tidak sesuai pada tempatnya. Thogut hukum sangat berbahaya karena dengannya ia bisa melindungi thogut lain dan system syirik lewat kekuasaan hukumnya. Menyuruh melestarikan sesajen, tumbal dan sebagainya kemudian melindunginya dari celaan – celaan orang yang menghalanginya. Bahkan akan membabat habis mereka. Na’udzubillahimindzalik..
Syaikh Muhammad dalam Risalah fi ma’na thogut, dapat dilihat juga di Majmu’at Tauhid, dalam Ad-Durar dan Al jami’ul fariid, mengemukakan bahwa tata cara kufur kepada Thogut adalah :
1.       Engkau meyakini bathilnya ibadah kepada selain Allah
Ibadah adalah hak khusus Allah maka ketika dipalingkan , itu syrik lagi bathil. Termasuk do’a sekalipun.
Orang yang menganggap tradisi sesajen harus dilestarikan berarti orang tersebut tidak kufur kepada thogut, itu artinya tidak memenuhi persyaratan sebagai orang beriman.

2.       Engkau meninggalkannya
Meyakini perbuatan syirik itu bathil belumlah cukup.Namun harus disertai meninggalkan . Ada orang meyakini bahwa pembuatan sesajen adalah syirik namun karena takut dikucilkan masyarakat lalu ia memilih membuat sesajen. Maka dia tidak kufur kepada thogut. Perhatikanlah orang seperti ini, lebih takut dibenci msyarakat daripada dibenci Allah.

Orang yang meyakini bahwa demokrasi adalah system syirik namun karena “maslahat dakwah dan jihad” maka ia berkecimpung di dalamnya maka orang tersebut tidak kufur kepada thogut dan karenanya lah ia melanggengkan terus menerus system demokrasi tersebut.

Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah ,(QS.43:26)

Dan aku akan menjauhkan diri daripadamu dan dari apa yang kamu seru selain Allah, dan aku akan berdo'a kepada Rabbku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan berdo'a kepada Rabbku".(QS.19:48)

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab berkata : “Dan siapa yang bersyahadat laailahailallah namun disamping beribadah kepada Allah dia beribadah kepada selainnya maka tidak dianggap syahadatnya itu meski dia sholat, shaum, zakat dan melakukan amalan islam lainnya” ( Ad-Durar As- saniyyah1/323, dan Minhajut Ta’sis 61)

Syaikh Abdurrahman bin Hasan “Ulama berijma’ baik salaf maupun khalaf dari kalangan sahabat maupun thabi’in bahwa orang tidak dianggap muslim kecuali mengosongkan diri dari syirik akbar dan melepaskan diri darinya (Ad-Durar As saniyyah 11/545)
Beliau juga berkata dalah syarah ashli dinul islam, Majmu’ah tauhid bahwa siapa yang berbuat syirik maka dia telah meninggalkan Tauhid.

Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al-Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam,(QS.4:140)

Jadi siapapun orangnya yang duduk di majlis kesyrikan baik itu di tempat pembuatan sesajen, upacara adat yang memakai tumbal, atau berkumpul dalam do’a bersama penganut agama lain, padahal do’a adalah termasuk ibadah tanpa dipaksa apalagi mengingkari bahwa itu musyrik maka statusnya adalah dia musyrik lagi kafir.

Pernah diriwayatkan dalam Ashabus Sunan bahwa para sahabat pada masa kekhalifahan Utsman bin Afan telah ijma’ atas kekafiran jama’ah masjid kuffah karena ketika salah seorang yang duduk di masjid tersebut ada yang berkata : “Saya menilai apa yang dikatakan Musailamah bisa jadi benar”, tapi tak satupun jama’ah di masjid tersebut pergi atau mengingatkannya justru malah diam.

3.       Engkau membencinya

Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya : "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Rabb kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali,(QS.60:4)

Orang yang meninggalkan syirik tapi tidak membencinya berarti dia belum kufur terhadap thogut. mEmbenci ini harus diaktualisasikan dengan tidak hadir di majelis kesyirikan.

Orang yang tidak membenci ajaran syirik, agama kufar (Yahudi, Nasharani) dan falsafah syirik maka dia tidak kufur terhadap Thogut.

4.       Engkau mengkafirkan Pelakunya
Bila Allah menkafirkan pelaku syirik maka orang yang tidak mengkafirkan mereka berarti tidak membenarkan Allah.

Tidak peduli yang dikafirkan itu keluarga terdekatnya atau orang yang dicintainya, karena mencintai Allah dan mengikuti aturannya lebih utama dan menyelamatkan.

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab berkata : “Orang yang tidak mengkafirkan para pelaku syirik atau ragu akan kekafiran mereka atau membenarkan ajaran mereka maka dia telah kafir” ( Risalah Nawaqhidul islam)

Perhatikanlah, ucapan orang yang mengatakan bahwa Yahudi dan Nasharani adalah ajaran benar maka jelas dia berstatus kafir. Dan orang kafir tidak layak amalannya diterima.

Syaikh Abdurrahman bin Hasan berkata :” Seseorang tidak jadi muwahhid kecuali menafikkan syirik berlepas darinya dan mengkafirkan para pelakunya “( Syarh Ashli Dienil Islam )

Para imam dakwah Tauhid Nejd  berkata: “Di antara halyang mengharuskan pelakunya diperangi adalah sikap tidak mengkafirkan para pelaku syirik atau ragu akan kekafiran mereka karena sesungguhnya itu pembatal keislaman dan penggugurnya . Siapa yang memiliki sifat ini maka kafir, halal harta dan darahnya serta wajib diperangi sampai dia mengkafirka para pelaku syirik,
Mereka juga mengatakan orang yang tidak mengkafirkan para pelaku syirik maka da tidak membenarkan Al-Qur’an karena sesungguhnya Al-Qur’an telah mengkafirkan mereka dan memerintahkan untuk mengkafirkan mereka memusuhi dan memerangi mereka”(Ad-Durar As-Saniyyah 9/291)

Syaikh Abdul Lathif bin Abdurrahman berkata : “Siapa yang menjadikan pengkafiran terhadap pelaku syirik akbar termasuk aqidah Khowarij maka sungguh dia telah mencela semua Rasul.Dia tidak bisa membedakan antara dien para Rasul dan madzhab khawarij, dia telah mencampakkan nash-nash Al-Qur’an dan dia mengikuti selain jalan kaum muslimin” ( Misbahuzh Zhalam 72)

5.       Engkau Memusuhi Mereka
Orang yang tidak membenci para pelaku syirik akbar berarti tidak kufur terhadap thogut.

Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung.(QS.58:22)

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab berkata :
“Sesungguhnya orang tidak tegak keislamannya walaupun ia mentauhidkan Allah dan meninggalkan syirik kecuali dengan memusuhi para pelakunya ..”(syarh sittati Mawadli Minash shiroh , Majmu’ah Tauhid 21)

Ikatan iman yang paling kokoh adalah cinta dan benci karena Allah.
Islam dan syirik adalah sesuatu yang naqidlan yaitu saling bertentangan. Seperti siang dan malam tidak bisa bertemu, jika ada siang maka malam lenyap pun sebaliknya. Sama artinya dengan ketika ada Tauhid maka syirik lenyap .
Inilah tujuan utama di utusnya Rasul yaitu iman kepada Allah seraya kufur kepada Thogut pula. Beriman kepada Allah saja belumlah cukup jika tidak disertai dengan kufur thogut. Inilah Tauhid Uluhiyah. Yang membedakan I’tiqod mukmin dan musyrik.
Allah mengutus Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wasallam untuk memperbaharui agama nenek moyang yang dulunya ketika beribadah, mereka harus memakai perantara. Namun oleh karena diutusnya Muhammad untuk memerangi itu dan memberitahukan kepada umat manusia bahwa bentuk taqarrub (pendekatan diri) dan I’tiqod (keyakinan hati) tidak boleh sedikitpun diberikan kepada selain Allah.
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.(QS.39:3)
Maka bersedih hatilah wahai orang musyrik karena adzab akan selalu menyertaimu.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.(QS.4:48)
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.(QS.39:65)
Betapa banyak amalan islam yang kau lakukan baik puasa, sholat, zakat , haji dsb. Namun apabila status kau musyrik maka amalan mu akan terhapus, tiada ada gunanya, tidak diterima. Dan dosa kesyirikanmu yang merupakan dosa besar tak terampuni. Yang mengekalkan adzab di akherat.
Jika ada yang mengatakan bahwa manusia hanya bisa beramal yang menentukan diterima atau tidak adalah Allah, maka kita katakan kepadanya bahwa atas dasar apa dia bisa berbicara seperti itu, hingga menjadikan dia jahil murrokab (bodohnya melebihi batas). Apakah dia tidak pernah belajar kaidah –kaidah keislaman? Burhanakum inkuntum shodiqqin!
Syaikh Abdul lathif berkata : “Kebodohan terhadap hakikat islam dan syirik, menjerumuskan banyak manusia ke dalam kemusyrikan “.
Maka sungguhlah aneh bila ada yang beralasan bahwa ada orang melakukan kemusyrikan tapi tidak mengetahui bahwa yang ia lakukan adalah perbuatan syirik.kemudian diudzur karena kebodohannya. Sedang dalam keadaan tersebut dia mengetahui dan fasih kaidah-kaidah amalan seperti sholat, zakat dsb.
Ini diharapkan menjadi koreksi tajam bagi kita bahwa mengetahui batasan-batasan tauhid dan syirik adalah lebih utama dan harus diutamakan sebagai penentu diterima atau tidaknya amal, sebagai penentu status muslim atau musryik dan sebagai petunjuk tempat tinggalnya di kampung akherat nanti .
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.(QS.98:6)
 Syaikh Abdullah aba Bhutain mengatakan : “Diantara hal wajib untuk diperhatikan adalah mengetahui batasan-batasan apa yang telah Allah turunkan kepada RasulNya dalam firmanNya :
Orang-orang Arab Badwi itu , lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(QS.9:97)”.
*Al itsbat
Mengukuhkan bahwa Allah adalah satu-satunya yang hanya berhak diibadahi.
Kebodohan dan kesalahan fatal umat di zaman ini adalah dalam hal I’tiqod masalah iman. Menurut rata-rata yang mengaku muslim bahwa iman itu adalah sekedar tahsdiq bil qolbi, pembenaran dalam hati belaka sehingga mengabaikan prinsip ahlu sunnah wal jama’ah bahwa iman itu tidak sekedar tashdiq bil qolbi tapi mencakup juga iqraru bil lisan dan ‘amal bil arkan.
Karena kesalahan I’tiqod itulah banyak yang terjerumus dalam kemusyrikan dan tidak mentakfir para pelaku syirik.  Iman itu bisa naik bisa turun, bahkan bisa hilang sama sekali. Ketika seseorang mengucapkan perkataan mukaffirah, maka langsung dia keluar dari islam. Keluar dari ketauhidan. Ataupun secara jelas orang itu melakukan perbuatan syrik maka langsung kena vonis sebagai musyrik.
Tidak pandang apakah dia kyai, ulama, ustad atau apalah seketika ia berbuat syirik maka dia musyrik.  Satu saja perkataan atau perbuatan syirik maka menyebabkan seseorang tidak dianggap beriman lagi . Na’udzubillahimindzalik.
Laisal’I maanu bittamannay wa lakin maa qorofiil qolbi wa shodaqohul ‘amal
“Tidaklah disebut iman bila hanya di angan –angan . Akan tetapi iman adalah sesuatu yang tertanam dalam hati dan dibuktikan dengan amal “(HR. Ibnu An-Najar dan Ad –Dailani)
Dan kita juga meyakini seperti yang disebutkan di atas bahwa iman itu juga ucapan dan perbuatan. Ucapan bisa hati dan ucapan lisan, sedang perbuatan bisa perbuatan hati dan anggota badan.
Adapun ucapan hati adalah pengetahuan dan keyakinan. Sedang perbuatan hati adalah cinta, harap, takut dan lain lain.
Kembali ke masalah kesalahan umat sekarang dalam hal I’tiqod ini yang berkeyakinan bahwa iman hanyalah tashdiq bil qolbi, tidak jauh beda dengan musrykin Arab dahulu. Disamping menyembah Allah mereka juga menyembah Tuhan- Tuhan yang lain. Artinya secara keyakinan masyarkat Arab yang musyrik mempercayai Tauhid Rububiyah Allah.
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan yang mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka menjawab: "Allah". Maka katakanlah: "Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?"(QS.10:31)
Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?"(QS.23:84)
Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?"(QS.23:85)
Yang mereka ingkari bukanlah hal tersebut namun karena ,
Mengapa ia menjadikan ilah-ilah itu Ilah Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan.(QS.38:5)
Mereka tidak setuju jika Rasul Allah itu mengajak untuk juga bertauhid Uluhiyah, menyembah dan beribadah kepada Tuhan yang satu saja yaitu Allah dan meninggalkan yang lain.
Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.(QS.72:18)
Kesimpulan dari semua ini adalah ketika seseorang meskipun dalam hatinya masih meyakini Tauhid secara Rububiyah namun perbuatannya melanggar prinsip Tauhid Uluhiyah maka dia bisa jadi musyrik atau kafir.
Seorang yang mengaku islam sering sholat ikut puasa bahkan haji dengan khusyu’dan shodaqoh lebih dari 1 milyar namun disamping hal tersebut dia juga suka pergi ke dukun membuat sesajen dan tumbal, berhukum pada hukum selain Allah maka dia statusnya musyrik, bukan orang beriman.
Makna iman kepada Allah:
1.       Meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya ilaah yang berhak diibadahi.
Orang yang menbuat tumbal, sesajen dan berhukum pada thogut, mereka bukan orang beriman.

Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa".(QS.112:1)

Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut". (QS.16:51)

2.       Memurnikan seluruh macam ibadah hanya kepada Allah

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus , dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.(QS.98:5)

Orang yang berbuat syirik dan beribadah termasuk do’a kepada selain Allah, mereka tidak memurnikan ibadah hanya kepada Allah, maka mereka tak pantas disebut orang beriman.

Syaikh Abdurrahman bin Hasan “Ulama berijma’ baik salaf maupun khalaf dari kalangan sahabat maupun thabi’in bahwa orang tidak dianggap muslim kecuali mengosongkan diri dari syirik akbar dan melepaskan diri darinya (Ad-Durar As saniyyah 11/545)
Beliau juga berkata dalah syarah ashli dinul islam, Majmu’ah tauhid bahwa siapa yang berbuat syirik maka dia telah meninggalkan Tauhid.

3.       Menafikan ibadah itu dari selain Allah

Baik kepada alihah, arbab, andad maupun thogut.

aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah(QS.109:2)

4.       Mencintai Muwahhid dan loyal kepadanya

Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.(QS.49:10)

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS.9:71)

5.       Membenci para pelaku syirik
Sudah dibahas dibahas dalam tata cara kufur kepada thogut.

Ustd Abu Sulaiman Aman Abdurrahman dalam Tegar di atas Tauhid berkata :

“ falsafah yang mengajarkan agar tidak membenci ajaran agama lain adalah falsafah kafir. Sistem yang menyamakan semua ajaran agama adalah system syirik. Setiap yang bertauhid dan beriman kepada Allah pasti membenci pelaku syirik dan orang kafir”.
Demikianlah sedikit analisis dari Laailahailallah, berbahagialah bagi orang yang bertauhid, karena dengan pemahaman yang ada padanya maka ia terbebas dari kesyirikan-kesyirikan yang bisa saja menjerumuskan dia kepada hal tersebut. Sehingga ketika statusnya musyrik atau kafir maka amalan apapun yang dilakukan hanyalah sia-sia belaka. Dan dosa atas kesyirikan bakal tak terampuni. Semoga antum semua paham akan pentingnya hal ini.
Wallahu alam.
Jazaakumullah khoir katsir wa jazaakumulah ahsanul jazaa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar