Materi Pematangan Perjuangan
Disampaikan dalam
Ta’lim Protein islam
Oleh : akh zidan
“TABUH GENDERANG PERANG TERHADAP KEKAFIRAN”
Hai orang-orang yang beriman,
jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu.(QS.47:7)
Dan
tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, kecuali orang yang memperbodoh
dirinya sendiri.. .(QS.2:130)
1. Diwajibkan atas
kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui.(QS.2:216)
2. Dan perangilah
mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) agama itu hanya untuk
Allah belaka. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada
permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.(QS.2:193)
3. Dan perangilah
mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah .
Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa
yang mereka kerjakan.(QS.8:39)
4. Hai Nabi,
kobarkanlah semangat para mu'min itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang
yang sabar diantara kamu niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang
musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) diantaramu, maka mereka dapat
mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu
kaum yang tidak mengerti .(QS.8:65)
5. Orang-orang yang
beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri
mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang
yang mendapatkan kemenangan.(QS.9:20)
6. Hai orang-orang
beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah
mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta
orang-orang yang bertaqwa.(QS.9:12)
Islam adalah agama rahmatan
lil’alamin, agama kedamaian, artinya damai disini bukan selalu dalam kondisi
pasif, artinya kita harus sadar bahwa ada 2 arus kekuatan besar dalam kehidupan
yang mempengaruhi keadaan manusia yaitu haq dan bathil, yang tidak akan bisa
lenyap keduanya atau salah satu dari keduanya sampai tiba hari kiamat. Dengan
demikian ketika arus bathil ini telah merajalela, membuat kehancuran, fitnah
(kekafiran dan kemusrykan ), onar, ricuh maka harus ada perwujudan dari
ejawantah islam membawa damai yaitu dengan “MENGHANCURKAN KEBATHILAN “tersebut.
Agar pola kehidupan manusia menjadi aman, damai, berada dalam neraca keadilan.
Salah kaprah pemahaman soal damai ini ketika pemaknaannya
Cuma berdasar kata dasarnya saja maka akhirnya akan menentukan kesalahan dalam
langkah pula. Misalkan islam cinta damai, saling mengasihi, karena kejahilan
akan maksud dari damai dan cinta kasih akhirnya yang didamaiin dan dikasihi
adalah syetan (dari golongan jin dan manusia),kafir,musryk.Padahal kepada
mereka kita disuruh berbaro’ah (berlepas diri).
(Inilah pernyataan) pemutusan penghubungan daripada Allah dan Rasul-Nya
(yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kamu muslimin) telah
mengadakan perjanjian (dengan mereka).(QS.9:1)
Mereka itu musuh dan harus diperlakukan sebagai musuh.Tentu
saja jika kita menjadi kawan mereka kita adalah bagian dari mereka juga.
Orang-orang
yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di
jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena
sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.(QS.4:76)
Masih terngiang jelas dalam ingatan kita bagaimana kafirin
(hizb asy syetan) ini mecundangi islam. Saudara muslim kita di negeri tetangga
seharusnya beribadah nyaman namun karena aqidah yang mereka anut, mereka diusir
dari kampung halamannya sendiri, ada yang dipenjara, dibunuh, dsb. Hingga
mereka harus mengungsi dan artinya masa depan mereka tak tentu arah.
Apa kita yang mengaku muslim tinggal diam Ketika beribu-ribu
saudara-saudari di tahan di penjara-penjara musuh-musuh Allah, mereka dipukuli,
dicambuk, dan disiksa!?
Apa kita yang mengaku muslim tinggal diam 50 negara menginvasi
Afghanistan, ??
Apa kita yang mengaku muslim tinggal diam ,rezim Pakistan
membunuh ratusan muslimah di Lal Masjid (Masjid merah).???
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” (Al
Qur’an 49:10)
Apa kita yang mengaku muslim tinggal diam ,Ketika komunis di
Chechnya merenggut hijab dari kepala saudari-saudari kita!. Ketika orang-orang
kafir menginjak-injak Al Qur’an dan menghina Islam!. bagaimana kita bisa
tinggal diam? Ketika Nabi kita tercinta ‘alaihi sholatu wa salam dihina.
Apa kita yang mengaku muslim tinggal diam ,di seluruh dunia,
tidak ada negara yang menerapkan hukum-hukum Allah, hukum dari yang Maha
Mengetahui, Maha bijaksana.
Apa kita yang mengaku muslim tinggal diam ,Para Thaghut/para
penguasa murtad di negara-negara sekuler mengambil musuh-musuh Islam sebagai
teman-teman setia mereka dan sekutu-sekutu mereka dan mengubah hukum Allah
dengan hukum-hukum buatan orang kafir. Mereka menyatakan yang halal menjadi
haram dan yang haram menjadi halal. Alkohol (minuman keras), club malam, NARKOTIKA,
dsb.
Mereka memerintahkan kemungkaran dan melarang kebaikan. Para
munafiqun melawan Islam dan ummat muslim tidak menyadarinya! Bagaimana kita
bisa bisa diam ketika makanan-makanan kita dicampur zat haram, padahal makanan
itu kebanyakan makanan yang banyak diminati masyarakat. Apa kita Cuma tinggal
diam ketika vaksin dan obat-obatan yang kita gunakan berasal dari bahan
berbahaya dan haram, Nau’dzubillahimindzalik..!!!
DIMANA CINTA KALIAN TERHADAP ISLAM JIKA CUMA BISA DIAM KETIKA
ISLAM DIOBOK-OBOK???!!
DIMANA KEBERANIAN KALIAN?? Allahu Akbar…!!!
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga
kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah
itulah petunjuk (yang sebenarnya)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi
menjadi pelindung dan penolong bagimu.(QS.2:120)
Sikap orang beriman itu adalah baro’ah bukan bermudahanah (kompromi)
dengan system syirik.
"Sesungguhnya kami berlepas
diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari
(kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian
buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.. ,(QS.60:4)
Oleh karena itu, kami sadar wahai ikhwah ..bahwa perang itu hal yang
sangat kalian benci, tapi yang kalian benci ini telah diwajibkan Allah atas
kalian. Apa yang menurut kalian baik belum tentu baik dari pandangan Allah.
Ikhwah Muwahhidin segala perjanjian damai dengan kaum musryk dan kafir telah
dinasakh dengan turunnya ayat pedang .Yang menjelaskan hukum jihad yang baku,
yang berlaku sampai hari kiamat.
“Sesungguhnya aku diutus menjelang
hari kiamat dengan pedang sehingga Allah saja yang disembah, tiada sekutu
bagiNya, Rezekiku dijadikan dibawah kilatan tombak dan dijadikan kehinaan dan
kerendahan bagi orang yang menyelisihi urusanku (HR. AHMAD)
Ya ayuhal ikhwah, Hayya’alal jihad!
Rasulullah memulai perjuangan islam dengan dakwah siriyah (rahasia),
beliau tidak berdakwah kecuali kepada orang yang beliau kenal betul. Tiga tahun
kemudian beliau diperintah agar berdakwah secara terbuka di Makkah dan di
tempat lainnya. Tahapan ini berlangsung selama sepuluh tahun , selama itu Rasul
diperintah tabah terhadap gangguan, .Begitu pula para sahabat beliau diperintah
agar bersabar. Lebih dari itu karena beliau belum diperintah untuk berperang
maka Rasul menolak merestui orang-orang yang berba’iat di Aqobah kedua ketika
mereka meminta izin untuk memerangi kaum musrykin di Mina. Beliau menjawab:
“kita belum diperintahkan untuk itu”.Kemudian secara berturut-turut beliau lalu
hijrah ke madinah lalu diizinkan memerangi siapa yang memerangi beliau dan
menahan diri dari orang yang tidak memeranginya. Dalam tahap ini terjadi perang
Badar, uhud, ahzab, khandaq, dan diikuti beberapa ekspedisi dan delegasi.
Sewaktu kembali dari perang Ahzab beliau bersabda:
Sekarang kita yang memerangi
mereka dan bukan mereka yang memerangi kita, kita yang akan menyerang (
HR.BUKHORI)
Kemudian turun surat At-Taubah menjelaskan hukum baku jihad sampai hari
kiamat.
Berangkatlah tentara islam, dengan membawa pedang menuju
bangsa,kekaisaran ,kerajaan,kabilah-kabilah agar mereka menyembah Allah semata.
Barangsiapa beriman dia hidup bebas dan aman, yang tidak mau maka harus
membayar jizyah dengan hina dina. Bila tidak mau pedang yang akan bicara.
Wahai ikhwah, SEKARANG KITA YANG MEMERANGI MEREKA!!.
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia
adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka
.(QS.48:29)
Ikhwan dan akhwat, sesungguhnya memerangi orang kafir dan
musyrik adalah amalan utama, amalan ini hanya bisa dilakukan bagi mereka yang
benar-benar ikhlas hidup dan matinya di jalan Allah Ta’ala. Ketahuilah bahwa :
“Sesungguhnya Allah
telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan
surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh
atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat,
Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada
Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan
Itulah kemenangan yang besar.” (Al Qur’an 9:111)
Kembalilah
kepada Jihad karena ia adalah perintah Allah yang wajib dilaksanakan, bahkan
menurut sebagian ahlul ilmi, setelah sirnanya kedaulatan dan kekhilafahan Islam
dari muka bumi dan negara-negara kaum muslimin dikuasai orang-orang kafir, maka
jihad menjadi fardhu’ain
atas seluruh kaum muslimin, Allamah Abdul Qadir bin Abdul Aziz rahimahumullah,
berkata, “...Dari sini jelaslah bahwasanya jihad hampir menjadi fardhu ‘ain
atas seluruh kaum muslimin pada masa sekarang ini. Khususnya apabila
orang-orang kafir telah turun di suatu negeri. Hari ini kebanyakan
negeri-negeri kaum muslimin diperintah dan dikuasai oleh orang-orang kafir,
baik penjajah asing yang kafir maupun pemerintah setempat yang kafir, dan
apabila jihad telah menjadi fardhu ain, maka meninggalkannya termasuk dosa-dosa
besar karena adanya ancaman siksa dalam
masalah ini, bahkan termasuk dari tujuh dosa-dosa besar sebagaimana yang
tertera dalam hadits Nabi sholallohu alaihi wa sallam” (lihat Al ‘Umdah fie
I’dadil ‘Udah).
Sesungguhnya nash-nash atau dalil-dalil yang menerangkan dan memerintahkan berjIhad banyak sekali dalam Al-Qur’an maupun As-Sunnah, bahkan beratus-ratus, lebih banyak daripada yang menerangkan perihal shalat, zakat, puasa dan haji. Namun masalahnya bukan terletak pada dalil, akan tetapi masalahnya terletak pada iman dan hati. Orang yang iman dan hatinya sehat akan senantiasa siap dan sedia untuk melaksanakan perintah-perintah Allah, baik perintah itu pada dzahirnya atau menurut fikirannya, menguntungkan dirinya atau merugikannya. Sebab iman dan keyakinannya lebih dominan pada dirinya, daripada perasaan dan fikirannya. Ia yakin dan telah berhusnudzan kepada Allah, bahwa setiap perintah-Nya akan berdampak dan berakibat baik. Jika ia laksanakan, maka ia menyerahkan sepenuhnya kepada-Nya.
“Dari Salamah bin Nufail rhodiyalloohu anhum berkata, “Ketika aku sedang duduk-duduk bersama Rasulullah sholallohu alaihi wa sallam, tiba-tiba masuk seorang laki-laki lalu berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kuda telah dibiarkan (tidak diperdulikan), dan senjata telah diletakkan, dan beberapa kaum telah mengatakan bahwasanya perang tidak ada lagi, dan sesungguhnya peperangan sudah usai”, maka Rasulullah sholallohu alaihi wa sallam, berkata, “Mereka berdusta, sekarang perang telah tiba, dan sesungguhnya akan senantiasa ada sekelompok umat dari umatku yang berperang dijalan Allah, tidak memberi mudhorot terhadap mereka orang yang tidak menyetujui mereka, Allah menyimpangkan (menyesatkan) untuk mereka (para mujahidin), hati-hati beberapa kaum, untuk memberikan rizki kepada mereka (para mujahidin), dari mereka (orang-orang kafir-maksudnya ghonimah-), mereka berperang hingga hari kiamat, dan kebaikan akan senantiasa diikatkan pada ubun-ubun kuda sampai hari kiamat, peperangan akan berhenti ketika keluarnya Ya’juj dan Ma’juj” (H.R An-Nasa’i dan Imam Ahmad, sanadnya Shahih).
Sesungguhnya nash-nash atau dalil-dalil yang menerangkan dan memerintahkan berjIhad banyak sekali dalam Al-Qur’an maupun As-Sunnah, bahkan beratus-ratus, lebih banyak daripada yang menerangkan perihal shalat, zakat, puasa dan haji. Namun masalahnya bukan terletak pada dalil, akan tetapi masalahnya terletak pada iman dan hati. Orang yang iman dan hatinya sehat akan senantiasa siap dan sedia untuk melaksanakan perintah-perintah Allah, baik perintah itu pada dzahirnya atau menurut fikirannya, menguntungkan dirinya atau merugikannya. Sebab iman dan keyakinannya lebih dominan pada dirinya, daripada perasaan dan fikirannya. Ia yakin dan telah berhusnudzan kepada Allah, bahwa setiap perintah-Nya akan berdampak dan berakibat baik. Jika ia laksanakan, maka ia menyerahkan sepenuhnya kepada-Nya.
“Dari Salamah bin Nufail rhodiyalloohu anhum berkata, “Ketika aku sedang duduk-duduk bersama Rasulullah sholallohu alaihi wa sallam, tiba-tiba masuk seorang laki-laki lalu berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kuda telah dibiarkan (tidak diperdulikan), dan senjata telah diletakkan, dan beberapa kaum telah mengatakan bahwasanya perang tidak ada lagi, dan sesungguhnya peperangan sudah usai”, maka Rasulullah sholallohu alaihi wa sallam, berkata, “Mereka berdusta, sekarang perang telah tiba, dan sesungguhnya akan senantiasa ada sekelompok umat dari umatku yang berperang dijalan Allah, tidak memberi mudhorot terhadap mereka orang yang tidak menyetujui mereka, Allah menyimpangkan (menyesatkan) untuk mereka (para mujahidin), hati-hati beberapa kaum, untuk memberikan rizki kepada mereka (para mujahidin), dari mereka (orang-orang kafir-maksudnya ghonimah-), mereka berperang hingga hari kiamat, dan kebaikan akan senantiasa diikatkan pada ubun-ubun kuda sampai hari kiamat, peperangan akan berhenti ketika keluarnya Ya’juj dan Ma’juj” (H.R An-Nasa’i dan Imam Ahmad, sanadnya Shahih).
“Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seseorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan sudah ditetapkan dalam kitab (lauh mahfudz), sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah” (Q.S. Al-Fathir (35) : 11).
Perhatikan
saudara ku, maju ke dalam kancah jihad itu tak akan memajukan kematian kalian,
dan mundur dari kancah jihad itu tak akan memanjangkan umur kalian, kematian
itu ajal, bukankah lebih baik kita mati dalam keadaan memperjuangkan agama
Allah daripada mati di atas ranjang?
Sekiranya
dihadapkan kepada permasalahan (pilihan) antara menghidupkan (menyelamatkan)
jiwa dan melenyapkan harta demi selamatnya nyawa, atau melenyapkannya
(kehilangan nyawa) dan menghidupkan (menyelamatkan) harta, maka menghidupkan
jiwa itu lebih diutamakan. Akan tetapi jika menghidupkan jiwa, itu membawa
kepada kematian dien (agama), maka menghidupkan dien itu lebih diutamakan,
walaupun mengakibatkan kematiannya, sebagaimana yang terdapat dalam syariat
berjihad melawan orang-orang kafir dan membunuh orang murtad dan lain
sebagainya. (Rujuk Al-Muwafaqat juz 2/ 92, 27, 8, 153, atau kitab Al-Jihad wal
Ijtihad hal 268-269).
Jika ada diantara kalian yang bertanya, kita wajib berjihad, maka siapakah yang harus kita lawan, bukankah kaum muslimin pada saat ini adalah dalam keadaan aman, orang kafir kan tidak memusuhi kita? Jawaban singkatnya orang kafir dari segi lahir kelihatannya tidak memerangi kaum muslimin, sebab sadar atau tidak sadar sebenarnya kaum muslimin telah menuruti kemauan mereka, mengikuti program-program mereka, manhaj mereka dan undang-undang mereka, angan-angan mereka, dan impiannya selama ini sudah tercapai. Mereka telah berhasil menguasai kaum muslimin, dalam segala aspek, maka untuk apa mereka memerangi dengan senjata??? Tetapi jika kaum muslimin enggan mengikuti mereka, maka mereka tidak segan-segan menggunakan cara apapun termasuk senjata pemusnah masal, dan sebagainya. Lihatlah apa yang terjadi di Afghanistan, Irak, Filipina Selatan, Chechnya, dan sebagainya!
Menurut ahlul ilmi, jihad pada masa kini hukumnya wajib, karena beberapa sebab antara lain:
(a) Negara-negara kaum muslimin dikuasai oleh orang-orang kafir. Coba amati dengan sebaik-baiknya dengan menggunakan ilmu syar’i dan ilmu kauni, apakah ada negara kaum muslimin sekarang ini yang tidak dikuasai oleh kekuasaan kufur? Jika kalian jujur mesti menjawab tidak ada, walaupun jazirah Arabia sebagai pusat negara kaum muslimin, bukankah yang berkuasa disana adalah pelacur Amerika dan antek-anteknya.?
(b) Kebanyakan penguasa-penguasa kaum muslimin telah murtad mereka telah melakukan berbagai kufur akbar, syirik akbar dan nifaq akbar.
(c) Wujudnya para penguasa dan kekuatan-kekuatan mereka sebagai golongan yang menolak syariat Allah.
(d) Sirnanya Khilafah Islamiyah.
(e) Penjara di mana-mana dipenuhi para pejuang Islam. (Rujuk Al-Khuttuth Al Aridhah hal 105-129).
Maka
berjihadlah dengan lisan,tulisan dan tangan kalian!! Paling tidak jika tidak
bisa semuanya kalian berdo’a!
KObarkan
perang terhadap kekafiran dan kemusrykan !jadilah Thoifah MANSHURAH yang
dijanjikan, yang mendapat pertolongan Allah untuk masuk surga. Mereka itulah
kelompok yang dijanjikan kedatangannya:
“Akan senantiasa ada satu kelompok
dikalangan umatku yang Nampak di atas satu kebenaran, orang-orang yang menghinanya
tidak akan mendatangkan bahaya pada mereka sampai datang urusan Allah dan
mereka tetap seperti itu (HR.Muslim)
Renungkanlah
bahwa tidak sempurna iman seseorang ketika ia dengan leluasa sholat, zakat,
dzikir namun disisi lain dien dan umat sekarang dilecehkan oleh kafirin dan
murtadin bersekongkol dengan munafiq. Antum semua mengetahui bagaimana
persekongkolan murtadin dan munafik beserta kaum kafir ini, dalam menohok
islam. Tidak hanya dzolim secara fisik tapi umat-umat banyak yang disesatkan,
jika antum tidak mampu jihad fi sabilillah (medan perang) maka gunakan
tanganmu, lisanmu untuk memberangus system kekafiran, kemusrykan dan persekongkolan
mereka. Wahai ikhwah, kalian harus berani, bukankah kalian sadar tujuan kita
diciptakan adalah untuk mengabdi (mentaudikan Allah) .Allahu Akbar.!! Kuasai
media jejaring, buat artikel sebanyak-banyaknya,lantangkan suara kalian dalam
mendebat mereka. PERANG,PERANG !!
Dan
bagi siapapun yang tidak memerangi maka mereka mendapat perlindungan untuk
mendengar firman Allah dan didakwahi Tauhid:
·
Dan jika seseorang dari orang-orang musyirikin
itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat
mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya.
Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.(QS.9:6)
·
Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan
berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak
(pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berlaku adil.(QS.60:8)
Perintah-perintah:
*Apabila sudah
habis bulan-bulan Haram itu , maka bunuhlah orang-orang musyirikin di mana saja
kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di
tempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan
zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan . Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS.9:5)
*Jika mereka
merusak sumpah (janji)nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu,
maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya
mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya
mereka berhenti.(QS.9:12)
*Katakanlah
kepada orang-orang yang kafir itu : "Jika mereka berhenti (dari
kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka
yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku (kepada
mereka) sunnah (Allah terhadap) orang-orang dahulu".(QS.8:38)
*Hai orang-orang
beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah
mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta
orang-orang yang bertaqwa.(QS.9:123)
*Dan bunuhlah
mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka
telah mengusir kamu.. .(QS.2:191)
Wallahu a’lam
bis showab..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar