PRO- T- IN ISLAM

KOMUNITAS PARA PEMBELA TAUHID

Rabu, 04 Juli 2012

Berbicara Tentang Allah Tanpa Ilmu Termasuk Dusta Atas ( Nama ) Allah


Allah Subhanau Wa Ta’ala Berfirman, :

وَلاَ تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلاَلٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِّتَفْتَرُوا عَلَى اللهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللهِ الْكَذِبَ لاَ يُفْلِحُونَ

" Dan Janganlah Kamu Mengatakan Terhadap Apa Yang Disebut - Sebut Oleh Lidahmu Secara Dusta “ Ini Halal Dan Ini Haram ”, Untuk Mengada - Adakan Kebohongan Terhadap Allah. Sesungguhnya Orang Yang Mengada - Adakan Kebohongan Terhadap Allah Tiadalah Beruntung. ( QS. An-Nahl 16 : 116 )

Rasulullah Sholallohu ‘Alaihi Wa Sallam Bersabda, :

إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا

" Sesungguhnya Allah Tidak Akan Mencabut Ilmu Dari Hamba - HambaNya Sekaligus, Tetapi Dia Akan Mencabut Ilmu Dengan Mematikan Para Ulama’. Sehingga Ketika Allah Tidak Menyisakan Seorang ‘Alim-pun, Orang - Orang-pun Mengangkat Pemimpin - Pemimpin Yang Bodoh. Lalu Para Pemimpin Itu Ditanya, Kemudian Mereka Berfatwa Tanpa Ilmu, Sehingga Mereka Menjadi Sesat Dan Menyesatkan Orang Lain. ( Hadits Riwayat. Bukhari No : 100, Muslim, Dan Lainnya )

Hadits Ini Menunjukkan Bahwa, : “ Barangsiapa Tidak Berilmu Dan Menjawab Pertanyaan Yang Diajukan Kepadanya Dengan Tanpa Ilmu, Dan Mengqias ( Membandingkan ) Dengan Akalnya, Sehingga Mengharamkan Apa Yang Allah Halalkan Dengan Kebodohan, Dan Menghalalkan Apa Yang Allah Haramkan Dengan Tanpa Dia Ketahui, Maka Inilah Orang Yang Mengqias Dengan Akalnya, Sehingga Dia Sesat Dan Menyesatkan. ( Shahih Jami’il Ilmi Wa Fadhlihi, Hal : 415, Karya Al-Hafizh Ibnu Abdil Barr, Diringkas Oleh Syeikh Abul Asybal Az-Zuhairi )


Imam Ali Bin Abil ‘Izzi Al-Hanafi Rahimahullah Berkata, : “ Barangsiapa Berbicara Tanpa Ilmu, Maka Sesungguhnya Dia Hanyalah Mengikuti Hawa - Nafsunya, Dan Allah Subhanau Wa Ta'ala Telah Berfirman, :


وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللهِ


" Dan Siapakah Yang Lebih Sesat Dari Pada Orang Yang Mengikuti Hawa Nafsunya Dengan Tidak Mendapat Petunjuk Dari Allah Sedikitpun ( Al-Qashshash : 50 ) ” ( Kitab Minhah Ilahiyah Fii Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah, Hal : 393 )


Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman, :


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ سَمِيعٌ عَلِيمُُ


Hai Orang - Orang Yang Beriman, Janganlah Kamu Mendahului Allah Dan Rasul-Nya Dan Bertaqwalah Kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. ( QS. Al-Hujuraat : 1 )


Syeikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’di Rahimahullah Berkata, : “ Ayat Ini Memuat Adab Terhadap Allah Dan RasulNya, Juga Pengagungan, Penghormatan, Dan Pemuliaan Kepadanya. Allah Telah Memerintahkan Kepada Para HambaNya Yang Beriman, Dengan Konsekwensi Keimanan Terhadap Allah Dan RasulNya, Yaitu : Menjalankan Perintah - Perintah Allah Dan Menjauhi Larangan - LaranganNya. Dan Agar Mereka Selalu Berjalan Mengikuti Perintah Allah Dan Sunnah RasulNya Di Dalam Seluruh Perkara Mereka. Dan Agar Mereka Tidak Mendahului Allah Dan RasulNya, Sehingga Janganlah Mereka Berkata, Sampai Allah Berkata, Dan Janganlah Mereka Memerintah, Sampai Allah Memerintah ”. ( Taisir Karimir Rahman, Surat Al-Hujurat : 1 )



Orang Yang Berbicara Tentang Allah Tanpa Ilmu Menanggung Dosa - Dosa Orang - Orang Yang Dia Sesatkan.


Orang Yang Berbicara Tentang Allah Tanpa Ilmu Adalah Orang Sesat Dan Mengajak Kepada Kesesatan, Oleh Karena Itu Dia Menanggung Dosa - Dosa Orang - Orang Yang Telah Dia Sesatkan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, :


مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ اْلإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا


Barangsiapa Menyeru Kepada Petunjuk, Maka Dia Mendapatkan Pahala Sebagaimana Pahala - Pahala Orang Yang Mengikutinya, Hal Itu Tidak Mengurangi Pahala Mereka Sedikitpun. Dan Barangsiapa Menyeru Kepada Kesesatan, Maka Dia Mendapatkan Dosa Sebagaimana Dosa - Dosa Orang Yang Mengikutinya, Hal Itu Tidak Mengurangi Dosa Mereka Sedikitpun. ( Hadits Riwayat. Muslim no : 2674, Dari Abu Hurairah )



Allah Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman, :


وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً


" Dan Janganlah Kamu Mengikuti Apa Yang Kamu Tidak Mempunyai Pengetahuan Tentangnya. Sesungguhnya Pendengaran, Penglihatan Dan Hati, Semuanya Itu Akan Diminta Pertanggunganjawabnya. ( QS. Al-Isra’ : 36 )


Setelah Menyebutkan Pendapat Para Salaf Tentang Ayat Ini, Imam Ibnu Katsir Rahimahullah Berkata, : “ Kesimpulan Penjelasan Yang Mereka Sebutkan Adalah, : Bahwa Allah Ta’ala Melarang Berbicara Tanpa Ilmu, Yaitu : ( Berbicara ) Hanya Dengan Persangkaan Yang Merupakan Perkiraan Dan Khayalan. ” ( Tafsir Al-Qur’anul Azhim, Surat Al-Isra’ : 36 )



Orang Yang Berbicara Tentang Allah Tanpa Ilmu Termasuk Tidak Berhukum Dengan Apa Yang Allah Turunkan.


Syeikh Hafizh Bin Ahmad Al-Hakami Menyatakan, : “ Fashal : Tentang Haramnya Berbicara Tentang Allah Tanpa Ilmu, Dan Haramnya Berfatwa Tentang Agama Allah Dengan Apa Yang Menyelisihi Nash - Nash ”. Kemudian Beliau Membawakan Sejumlah Ayat Al-Qur’an, Di Antaranya Adalah Firman Allah Di Bawah Ini, :


وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَآ أَنزَلَ اللهُ فَأُوْلاَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ


Barang Siapa Yang Tidak Memutuskan Menurut Apa Yang Diturunkan Allah, Maka Mereka Itu Adalah Orang - Orang Yang Kafir. ( QS. 5 : 44 )



Berbicara Agama Tanpa Ilmu Menyelisihi Jalan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.


Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi Rahimahullah Menyatakan Di Dalam Aqidah Thahawiyahnya Yang Masyhur, : “ Dan Kami Berkata, : “ Wallahu A’lam ( Allah Yang Mengetahui ) ”, Terhadap Perkara - Perkara Yang Ilmunya Samar Bagi Kami ”. [ Minhah Ilahiyah Fii Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah, Hal : 393 ]



Berbicara Agama Tanpa Ilmu Merupakan Perintah Syaithan.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala Berfirman, :


إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَآءِ وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ


" Sesungguhnya Syaithan Itu Hanya Menyuruh Kamu Berbuat Jahat Dan Keji, Dan Mengatakan Kepada Allah Apa Yang Tidak Kamu Ketahui. ( QS. 2 : 169 )


Keterangan Ini Kami Akhiri Dengan Nasehat : Barangsiapa Yang Ingin Berbicara Masalah Agama Hendaklah Dia Belajar Lebih Dahulu. Kemudian Hendaklah Dia Hanya Berbicara Berdasarkan Ilmu. Wallahu A’lam Bish Showwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar