Berikut saya salin tulisan Ustad Abu Aqila tersebut, tanpa diubah sedikitpun isinya.
TITIK KRITIS TENAGA DALAM
Pertanyaan :
Ustad, saya diajak seseorang teman mengikuti olah raga pernafasan.
Saya sempat mengikuti beberapa kali . Katanya selain untuk kebugaran,
tenaga dalam, olah raga ini juga untuk pengobatan. Tapi orang tua saya
melarang. Alasannya olah raga semacam itu rawan terhadap aqidah. Padahal
selama saya ikut berlatih saya tidak menemukan keanehan. Malah ada
beberapa do’a diambil dari ayat Al Qur’an. Dan gurunya menyatakan diri
siap di ruqyah, untuk memastikan dia tidak ada khodamnya. Kalau tidak
aman, bagaimana saya bisa mengajak teman saya untuk berhenti ? Terima
kasih Ustad.
Ardiansyah Utomo, Cimanggis Depok.
Jawab :
Akhi Ardiansyah yang dirahmati Allah SWT, Olah nafas dengan tujuan
olahraga bisa menyehatkan. Misalnya pernafasan saat pemanasan, laithan
nafas untuk berenang dan sebagainya. Tapi kalau kemudian olah raga ini
sudah mengarah jadi pengobatan atau membuat digdaya atau dengan harapan
bisa menjatuhkan orang dari jarak jauh, kepingin aneh, maka niat pelaku
sudah salah. Pada saat yang sama, setan punya peluang untuk melakukan
infiltrasi.
Dari sisi medis, orang melakukan teknik pernafasan seperti tenaga
dalam, tarikan nafasnya berat dan dalam seperti orang sedang tidur.
Dalam hadist riwayat Thabrani disebutkan, saat kita tidur, biasanya
terbentuk uqod (simpul setan). Simpul ini membuat kita dikuasai setan.
Simpul pertama akan lepas, jika kita bangun membaca doa. Simpul
berikutnya akan lepas disaat kita selesai berwudlu. Simpul berikutnya
terlepas setelah kita shalat.
Tenaga dalam sederhananya ilmu ngeden (mengejan). Kalau mau cari aman
jauh dari subhat lebih baik olah raga biasa saja. Seperti saran
rasulullah SAW, berenang, memanah dan berkuda. Dua olah raga terakhir,
kini relatif mahal. Berenang atau olah raga berlari seperti sepak bola
bisa menjadi pilihan.
Sementara kalau kita telusuri ilmu pernafasan datanya dari Shaolin.
Mereka jelas bukan uswah (role model) kita. Kalau ilmu semacam itu hebat
dan diperbolehkan pasti dimasa rasulullah dipakai untuk membekali
pasukan perang Badar, dan pertempuran lain. Ternyata tidak. Yakinlah ini
hanya pengelabuan dari setan. Lebih baik pilih olah raga yang lebih
melatih olah fisik. Kalau ingin senam pilih yang biasa saja.
Olah raga ini mengambil media hawa (udara). Sementara jin (setan)
hidup diantara hawa yang ada. Mereka mudah masuk, olah raga seperti oleh
nafas, meditasi, yoga merupakan media sensitif dan efektif yang mereka
gunakan untuk masuk kedalam tubuh manusia.
Teknik bernafas dengan cara menahan dalam waktu tertentu, membuat
orang mudah di Infiltrasi oleh setan. Biasanya orang yang mengidap
kolestrol tinggi dan pernah terjatuh dimasa kecil sangat sensitif
dirasuki jin atau setan. Setelah masuk biasanya orang tersebut punya
keanehan tertentu. Diantaranya keanehan mempunyai kekuatan bioenergi.
Mereka jadi mampu mengobati orang dari jarak jauh, punya energi panas
dan sensitif dengan makhluk gaib.
Saudara Ardian, mengajak kembali orang kejalan kebenaran bukan hal
yang mudah. Ini persoalan hidayah. Kadang-kadang orang yang lama
bergelut dalam dunia semacam ini sering merasa benar. Seolah olah yang
mereka miliki sesuatu yang rasional. Apalagi guru-guru mereka, akan
sulit jika diingatkan. Mereka akan berhitung secara ekonomi. Akan
dikemanakan pengikutnya yang banyak. Mereka sering berdalih dengan
alasan pengobatan dengan pembuktian kesembuhan orang sakit. Hal ini
sudah menjadi persoalan aqidah, biasanya mereka yang mengikuti aktifitas
dengan motivasi kesehatan akan lebih mudah meninggalkan. Tapi kalau
mereka yang ingin aneh, biasanya sulit.
Orang semacam ini kalau ingin keluar dari dunianya harus di ruqyah.
Prosesnya agak perlahan dan lama. Selain juga harus ada motivasi dari
dalam dirinya. Azam (tekad kuat) untuk meninggalkan hal-hal aneh yang
selama ini dia nikmati. Selain juga di padukan dengan membiasakan diri
puasa sunah, membaca surat Al Baqoroh dan doa Al Ma’tsurat pagi dan
petang.
Membaca surat dalam Al Qur’an bukan menjadi masalah jika tanpa
diiringi dengan motivasi ingin aneh. Misalnya membaca Al Fatihah karena
ingin mempunyai keanehan, maka setan yang masuk. Tapi bukan masalah,
malah berbuah pahala jika membaca Al Fatihah disaat sholat. Jadi sangat
bergantung pada niatnya.
Kalau ada tokoh mereka (Ilmu Pernafasan/TD/TM) yang menantang dengan sombong untuk di Ruqyah demi membuktikan kebenaran ilmunya, itu pertanda dia punya Khodam (jin Pengawal). Salah satu sifat setan adalah abaa was takbaro (sombong dan merasa besar).
Pola pikir orang tersebut jelas dikuasai setan. Sedang ada kalanya saat
di ruqyah jin nya tidak ada, pergi. Karena ada tipe khodam yang
sifatnya hanya mengikut. Tidak perlu mauk kedalam tubuh seseorang. Dan
khodam sangat bergantung kepada pemiliknya, semakin pintar dia, khodam
nya pun akan setara. Jadi kalau posisi dia Guru ilmu tenaga dalam, bisa
dipastikan khodamnya juga pintar. Bisa jadi sangat jenius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar