PRO- T- IN ISLAM

KOMUNITAS PARA PEMBELA TAUHID

Rabu, 09 Januari 2013

Hukum Bela Diri yang di Dalamnya Terdapat Penghormatan dengan membungkukkan Badan dan Kemusyrikan

“Aktivitas olah raga dengan berbagai bentuknya selama tidak bertentangan dengan aturan syariat dan bisa mewujudkan tujuan hidup yaitu menghambakan diri kepada Allah itu dinilai sebagai bagian dari perkara yang dianjurkan oleh Islam. Dengan berolahraga jasmani menjadi sehat, badan menjadi kuat dan pikiran pun menjadi segar. Terdapat banyak dalil dari al Qur’an dan hadits yang membolehkan bahkan menganjurkan terwujudnya hal-hal di atas.
إلا أنه في بعض الحالات تصبح هذه الرياضة محرمة لا لذاتها وإنما لما احتفّ بها من أمور محرمة، وهذا ينطبق على ما ذكرته أخي السائل في سؤالك .
Akan tetapi dalam sebagian keadaan suatu aktivitas olahraga menjadi haram bukan karena berolahraga itu haram namun dikarenakan adanya unsur-unsur haram yang terdapat dalam olah raga tersebut. Ketentuan ini berlaku atas jenis olah raga yang anda sebutkan dalam pertanyaan di atas.
ومن أمثلة ما قد يقع من المخالفات الانحناء لغير الله
Di antara kesalahan yang ada dalam sebagian olah raga bela diri adalah membungkukkan badan untuk selain Allah.
فعن أنس بن مالك رضي الله عنه قال : ( قال رجل : يا رسول الله أحدنا يلقى صديقه أينحني له ؟ قال : فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا ، قال : فيلتزمه ويقبله ؟ قال : لا قال : فيصافحه ؟ قال : نعم إن شاء ) رواه الترمذي (2728) وقال حديث حسن وابن ماجه (3702) والحديث حسنه الألباني في السلسلة الصحيحة (160).
Dari Anas bin Malik, ada seorang yang bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah ketika ada orang yang berjumpa dengan sahabatnya apakah dia diperbolehkan untuk membungkukkan badan kepada sahabatnya tadi?”. Jawaban Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak boleh”. “Kalau memeluk dan menciumnya, boleh?”, tanya orang tersebut. “Tidak boleh”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kembali orang tersebut bertanya, “Andai menjabat tangannya?”. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Boleh, jika dia mau melakukannya”. (HR Tirmidzi no 2728 dan Ibnu Majah no 3702. Hadits ini dinilai hasan oleh Tirmidzi dan al Albania dalam Silsilah Shahihah no 160).
قال ابن تيمية : ( وأما الانحناء عند التحية فينهى عنه كما في الترمذي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنهم سألوه عن الرجل يلقى أخاه ينحني له؟ قال : لا ، ولأن الركوع والسجود لا يجوز فعله إلا لله عز وجل ) مجموع الفتاوى (1/377)
Ibnu Taimiyyah berkata, “Membungkukkan badan sebagai bentuk penghormatan adalah terlarang sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Para sahabat bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang hukum seorang yang berjumpa kawannya lantas membungkukkan badan kepadanya. Jawaban Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak boleh”.Ruku dan sujud tidak boleh dilakukan kepada selain Allah” (Majmu Fatwa 1/377).
فإن كنت تعلم أن الشخص الذي تدعوه للاشتراك قد يمارس شيئاً محرماً أو نوعاً من الشرك فإنه لا ينبغي لك أن تفعل ذلك سواء كان المدعو صغيراً أم كبيراً ، لأن فيه تعاوناً على الإثم ، والله سبحانه وتعالى يقول : ( وتعاونوا على البر والتقوى ولا تعانوا على الإثم والعدوان ) المائدة /2
وفقنا الله وإياك لما يحبه ويرضاه ، وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم .
Sehingga jika anda yakin bahwa orang yang anda ajak untuk bergabung menjadi anggota perguruan itu kemungkinan besar akan melakukan perbuatan yang hukumnya haram, bahkan kemusyrikan maka tidak sepantasnya anda mengajak-ajak orang untuk masuk ke dalam perguruan tersebut baik yang diajak itu sudah dewasa ataupun masih anak-anak karena hal ini termasuk tolong menolong dalam perbuatan dosa. Padahal Allah telah berfirman yang artinya, “Dan hendaknya kalian saling tolong menolong dalam kebajikan dan ketakwaan dan janganlah kalian saling tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan” (QS al Maidah:2).
Moga Allah memberi kita kekuatan untuk melakukan apa yang Dia sukai dan Dia ridhoi”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar