Karena lemahnya Aqidah Islamiyah yang
menghujam hati kita,karena sedikitnya ilmu agama kita dan juga kerena
pandainya agen-agen syaitan mengemas produk yang mereka tawarkan dan
penampilan Islami yang mereka tampakkan serta maraknya media-media masa
yang mengiklankan mereka,maka banyak sekali masyarakat Islam yang
tertipu dan terpedaya.
Sihir yang mereka tawarkan dianggap
karamah,kesesatan mereka dianggap ketaatan, penyimpangan mereka dianggap
wajar dan suatu keharusan,keanehan mereka dianggap suatu keistimewaan.
Dan yang lebih naif lagi, figur yang dinilai wali atau ulama oleh
masyarakat malah digeneralisir keberadaan mereka dan mengatakan kepada
orang-orang awam bahwa,”Kita tidak layak untuk menilai mereka atau
mengoreksinya,karena maqomnya (levelnya)berbeda,mereka sudah ma’rifat
sementara kita masih syari’at.”
Memang kalau kita pribadi tidak layak
untuk menilai mereka.Tetapi parameter penilaian disini adalah syari’at
islam. Dapat dianalogikan syariat adalah mikroskop yang akan menguak
virus-virus dan bakteri-bakteri kesesatan mereka (yang mengaku ulama
,kiai atau orang yang mengaku punya karamah).
Syariat adalah barometer akan seberapa
jauh penyimpangan mereka dengan keanehan-keanehan yang mereka miliki.Dan
teladan terbaik serta figur hidup yang kita jadikan cermin dalam
pengamalan syariat Islam adalah Rasulullah. Sufyan Ats-Tsauri berkata,”Tidak dianggap suatu perkataan kecuali bila dibuktikan dengan perbuatan”.
Perkataan dan perbuatan tidak dianggap benar bila tidak dibarengi
dengan niat yang benar .Perkataan, perbuatan dan niat tidak bisa
dianggap lurus dan benar bila tidak sesuai dengan sunnah
Rasulullah.”(Talbis Iblis:16).
Untuk lebih jelasnya,marilah kita simak
perbedaan antara karamah dan sihir.Agar kita tidak tertipu oleh syetan
dari jin atau syetan dari manusia. Tidak mudah tergoda oleh penampilan
dan kemasan.Tidak mudah tergiur oleh gencarnya iklan dan bujuk rayuan.
Covernya islami tapi isinya syirik.Slogannya rahmani tapi cara dan
aktifitasnya syaitani.Diantara perbedaannya adalah sebagai berikut :
a. Karamah dari Allah Sedangkan Sihir dari Syetan.
Ketika Nabi Zakaria as.Bertanya kepada Maryam tentang makanan yang
selalu tersedia dimihrabnya.Maryam menjawab,”Makanan itu dari sisi
Allah.”Sedangkan kita mengetahui bahwa Maryam bukanlah seorang Rasul
atau Nabi,sehingga hal yang luar biasa itu kita ketegorikan sebagai
mukjizat.Tapi itulah karamah yang diberikan Allah kepada sosok perempuan
yang suci,Ibu dari Nabi Isa as. Kisah serupa namun berbeda pernah
dialami oleh al-Hallaj atau al Husein bin Mansur seorang sufi bersama
sekelompok pengikutnya,ketika mereka meminta makanan manisan,maka
Al-Hallaj bangkit dan pergi kesuatu tempat yang tidak jauh,dan tidak
beberapa lama kemudian ia kembali dengan membawa nampan yang penuh
manisan.
Tetapi akhirnya terkuak bahwa nampan yang
penuh manisan itu adalah hasil curian Jin (syetan) dari sebuah warung
permen di Yaman.Begitulah cerita sihir yang diklaim pengikut Al-Hallaj
sebagai karamah seperti yang diceritakan Ibnu Taimiah dalam Majmu Fatawa
dipermulaan jilid 35. Ibnu Taimiyah menjelaskan,”Orang-orang sesat
lagi bid’ah yakni syeikh-syeikh yang diyakini mencapai tahap makrifat
yang memiliki kezuhudan dan ketaatan semu yang menyimpang dari ajaran
agama,yang memiliki beberapa kelebihan dan keajaiban,seperti dapat
mengabarkan tentang berita-berita ghaib dan lain-lain-mereka itu sering
berkunjung ketempat-tempat syaitan.Disana mereka akan ditemui oleh
syaitan untuk menyampaikan beberapa hal,sebagaimana ia melakukannya
terhadap para tukang sihir.Terkadang juga setan itu menampakkan dirinya
kepada para walinya itu dengan menjelmakan dirinya menjadi
seseorang,baik orang yang dijelmakannya itu masih hidup atau telah
meninggal dunia.Lalu para walinya itu menyangka diri orang itu
sesungguhnya.”
b. Karamah Tidak Dapat Dipelajari Sedangkan Sihir Bisa Dipelajari.
Dalam lembaran sirah kehidupan suri tauladan kita Rasulullah,tidaklah
kita baca bahwa Rasulullah mempelajari karamah atau mengajarkan pada
para sahabatnya ilmu-ilmu kebatinan dan ilmu kesaktian hingga para
sahabat menjadi sakti mandraguna hingga mempunyai ilmu kebal,dapat
menghilang,dapat terbang dan lain sebagainya hingga ketika berperang
melawan orang-orang kafir selalu menang.Karena memang karamah adalah
hadiah langsung dari Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang sholih.
Menurut imam Al-Marazi yang dimaksud dengan sihir adalah semua perkara
yang terjadi dengan pertolongan jampian-jampian atau dengan
perbuatan-perbuatan tertentu sehingga dia mampu melakukan apa saja yang
dikehendaki.
Dengan demikian kalau ada lembaga atau
instansi yang mengajarkan ilmu-ilmu karamah dengan bacaan-bacaan dan
melalui metode-metode tertentu kepada murid-muridnya itu merupakan
kesalahan yang menyimpang dari pengertian karamah itu sendiri.Ada di
antara masyarakat kita yang belajar ilmu karamah dengan cara-cara yang
seakan-akan Islami.Seperti puasa dengan jumlah bilangan hari atau dengan
wirid dan doa tertentu dalam hitungan ratusan bahkan ribuan.Bahkan ada
yang memburu karamah dengan bermeditasi dan bertapa ditempat-tempat yang
dikeramatkan dalam istilah ilmu meditasi memiliki medan energi prana
atau spiritual yang besar.Yang lebih naif lagi,dalam menjalankan
ritualitas tersebut mereka melakukan bid’ah dan bahkan mengabaikan
perintah-perintah Allah yang wajib atau yang sunah.
Jika dengan metode pembelajaran tersebut
mereka mendapatkan sesuatu yang luar biasa maka bisa dipastikan itu
adalah sihir dan syetanlah yang menjadi maha guru mereka.Allah
memberitahukan hal tersebut dengan firman-Nya: وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو
الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ
وَلَكِنَّ الشَّيَطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ “Dan
mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syetan-syetan pada masa kerajaan
Nabi Sulaiman (mereka mengatakan bahwa Nabi Sulaiman melakukan
sihir).Sedangkan Sulaiman bersih dari kekafiran,tetapi Syetan-syetan
itulah yang kafir (melakukan sihir)dan mengingkari,yang mengajarkan
sihir kepada orang banyak.”(QS.Al-Baqarah:102) Kelebihan yang diambil
dengan cara mempelajarinya atau mencarinya dengan metode atau cara-cara
yang aneh maka bisa dipastikan itu bukanlah karamah,tetapi sihir.
c. Karamah Tidak Dapat Ditransfer Sedangkan Sihir Dapat Ditransfer.
Karamah termasuk sesuatu yang tidak bisa dipindahkan ke orang lain,baik
secara kontak langsung atau tidak langsung,jarak dekat atau jarak
jauh,karena karamah itu milik Allah yang hanya diberikan pada
hamba-hamba-Nya yang shalih.Tetapi sebaliknya ilmu sihir bisa ditransfer
ke orang lain,baik dengan jarak dekat ataupun jauh. Bahkan mereka
sekarang memanfaatkan teknologi internet untuk mentransfer sihir itu
keberbagai daerah,negara bahkan benua.
Dapat saya contohkan pada proses
attunement Reiki,dulu saya melalui email,chating ataupun mailinglish
dapat memberikan attunement Reiki pada orang-orang yang menginginkan
mendapatkan kemampuan Reiki hanya dengan kontak melalui email,chating
ataupun mailinglis. Setelah mengetahui nama dan daerah (baik diluar
kota bahkan luar negeri) tempat tinggal orang tersebut saya dengan niat
memberikan attunement lalu menggambarkan simbol-simbol Reiki maka orang
itu dapat langsung menerima attunement dari saya dengan mendapatkan
sensasi-sensasi yang cukup menakjubkan (tubuh bergoyang-goyang
sendiri,merasakan getaran listrik,melihat cahaya-cahaya dan lain
sebagainya) dan langsung dapat mengalirkan energi Reiki dengan dirasakan
aliran energinya (pada hakekatnya jin itu sendiri yang berjalan melalui
aliran darah kita yang kita rasakan gerakannya).
Perhatikan juga iklan provokatif yang ada
disalah satu majalah seperti,”Transfer ilmu hikmah.Inginkah anda
mempunyai kemampuan supanatural yang mengagumkan?Anda bisa menembus
dimensi astral khodam jin,malaikat.
Dalam tingkat lanjut anda dapat menguasai
karamah para wali dan kyai-kyai sakti.” Kita tidak tahu persis,sudah
berapa puluh ribu orang yang tertipu dengan iklan tersebut atau yang
senada dengannya.Padahal kita tidak pernah mendengar Rasulullah dan para
sahabatnya mentransfer karamah satu sama lainnya.jadi jelas bagi kita
kalau ada karamah yang bisa ditransfer kesana kemari adalah sihir.Dan
sihir bukanlah karamah dalam terminologi syariat islam.
d. Karamah Tidak Dapat Diwariskan Sedangkan Sihir Bisa Diwariskan.
Karena karamah itu bukan harta ataupun
benda yang bisa dimiliki,ia merupakan pemberian Allah seketika itu
juga.maka ia tidak dapat diwariskan kepada siapapun,dan karena tidak ada
ritual khusus atau cara khusus untuk mendapatkannya.Maka karamah tidak
dapat ditelusuri untuk menemukannya kembali.Juga tidak dapat
ditapaktilasi untuk mewarisinya jika seseorang itu meninggal.
Hal ini berbeda dengan sihir atau
ilmu-ilmu kanuragan yang pada hakekatnya merupakan tipu daya syetan.Bisa
saya berikan contoh nyata pada suatu daerah di Jawa ada seorang tokoh
paranormal yang sangat terkenal sakti,ketika sakratul maut ia
menjulurkan lidahnya,keluar buih atau muntahan pada mulutnya.
Maka jika ingin mendapatkan
kesaktiannya,keluarganya atau orang lain dapat langsung mewarisi
kesaktiannya hanya dengan menjilat lidah,buih ataupun muntahan pada saat
paranormal itu sedang sekarat atau pada saat ia telah meninggal.
Contoh lain lagi ada suatu perguruan aliran kebatinan Senggoropati yang
sengaja pergi bermeditasi atau bertapa kemakam-makam
wali-wali,tokoh-tokoh sakti yang telah meninggal lalu melakukan
ritual-ritual tertentu untuk bertemu roh para wali atau tokoh sakti
tersebut dan dengan melakukan penarikan dengan kekuatan jurus ilmu
tenaga dalam yang katanya untuk mendapatkan sima ghaib (pancaran aura
energi kesaktian orang yang telah meninggal) dan mendapatkan karamah
seperti karamah-karamah wali ataupun tokoh-tokoh sakti yang telah
meninggal. Jangankan ada prosesi pewarisan (pengalihan hak milik) tanpa
itupun Jin berusaha untuk dimiliki oleh keturunan sang dukun agar bisa
mendapatkan korban yang lebih banyak dan melanggengkan pengaruhnya
kepada anak manusia.
Tim Ruqyah Majalah Ghaib sering
mendapatkan pengaduan kasus semacam ini.Karena keturunan dukun itu tidak
mau menerima warisan itu maka kehidupannya diganggu ketenangannya
diteror bahkan sampai tahap gangguan fisik yang menyakitkan.
e. Karamah Tidak Dapat Didemonstrasikan Sedangkan Sihir Dapat Didemonstrasikan.
Kita tidak pernah mendengar riwayat atau
membaca sirah kehidupan Rasulullah bahwa Rasulullah dangan para
sahabatnya mempersiapkan diri,latihan jurus tenaga dalam atau
berkemas-kemas untuk pertunjukan kesaktian atau kehebatan ilmu
kedigdayaan.Entah itu untuk penggalangan dana atau hiburan ataupun
menjadikannya sebagai sarana da’wah.
Sebagaimana dalih yang dikemukakan para
pendekar “karamah” dan akrobatik-akrobatik sihir bahkan bisa saya beri
contoh nyata; ada suatu organisasi kepemudaan yang menunjukkan ilmu
kesaktian yang dipersiapkan dan didemonstrasikan untuk persiapan membela
tokoh tertentu dengan menyebut dirinya pasukan berani mati yang
disiarkan diberbagai media masa dengan mendemonstrasikan kesaktian
mereka setelah diisi seorang kyai melalui atraksi kekebalan ataupun
atraksi demonstrasi pukulan jarak jauh.Walaupun pada akhirnya mereka
tunggang langgang lari tidak bisa menggunakan ilmu mereka ketika dikejar
dan menghadapi takbir Allahuakbar dari para anggota Laskar Jihad.
Memang Khalid bin Walid pernah melakukan
sesuatu yang spektakuler,itupun terpaksa dan bukan dipersiapkan terlebih
dahulu tetapi spontanitas.Selanjutnya Khalid bin Walid tidak pernah
mempertunjukkan kembali kejadian tersebut yaitu meminum racun waktu dia
dan pasukannya mengepung benteng musuh.
Pimpinan mereka berkata,”Kami tidak akan
menyerah sebelum kamu meminum racun.”Khalid pun lalu meminumnya dan dia
tetap segar bugar dengan idzin Allah. Maka dari itulah,apabila ada
seseorang yang tampak darinya sesuatu yang luar biasa,lalu yang
bersangkutan berusaha menampilkan kembali atau memamerkan kepada
khalayak ramai,maka bisa dipastikan itu adalah sihir bukan
karamah.Apalagi kalau hal tersebut dijadikan sebagai obyek bisnis atau
mesin pencetak uang.
f. Karamah Tidak Dapat Diprediksi Kedatangannya Sedangkan Sihir Dapat Diprediksi.
Karamah hanya diberikan kepada
hamba-hamba Allah yang beriman dan bertaqwa.Namun realitasnya tidak
semua orang mukmin yang bertaqwa mendapatkan karamah dari Allah.Oleh
karena itu kita tidak bisa mengatakan jika seseorang beriman dan
memperbanyak ibadahnya kepada Allah,itu sebagai tanda bahwa orang
tersebut akan mendapatkan karamah.Apalagi cuma dengan puasa dengan puasa
beberapa hari atau shalat seribu rakaat atau wirid doa sekian puluh
ribu kali pasti akan mendapatkan karamah.Itu semua merupakan doktrin
yang tidak berdasar pada dalil syariat. Berbeda halnya dengan
sihir,bila seseorang melakukan ritualitas tertentu seperti yang bisa
saya contohkan setelah mendapatkan inisiasi Reiki maka bisa dipastikan
dia bisa mengalirkan Reiki seketika itu juga,setelah berpuasa mutih
patigeni lalu ia kebal,pemujaan dengan mengabdikan diri pada jin.
Contohnya adalah dengan memberikan
sesajen pada jin penguasa daerah setempat sebelum acara kuda lumping
berlangsung maka bisa dipastikan para pemain kuda lumping akan mendapat
bantuan jin ketika memakan beling,atau melecehkan ayat-ayat Al-Qur’an
atau menjadikannya sebagai pijakan sandal menuju toilet dan
sejenisnya.Maka hampir bisa dipastikan jin akan bersenang hati dan
bergegas menuruti permintaan orang tersebut.Hal itu dilakukannya untuk
melangengkan kesyirikan dan kesesatan pelaku. Sekaligus sebagai bentuk
tipu daya bagi pelaku-pelaku bid’ah yang akhirnya berdalih bahwa apa
yang dilakukannya juga diterima dan dikabulkan Allah.Memang kalaupun
pelaku-pelaku sihir sukses dalam menjalankan misinya,semua itu berkat
idzin Allah.
Tapi karena cara dan kinerjanya tidak
sesuai dengan syariat,maka Allah tidak akan meridoinya.Bahkan perbuatan
mereka akan mendapatkan laknat dari Allah. Jadi jangan heran jika ada
seseorang bermeditasi atau bertapa digunung,goa,hutan,tempat-tempat
ibadah selama beberapa minggu seperti bisa saya contohkan Dr.Mikao Usui
yang bermeditasi di gunung Kurama selama 21 hari mendapatkan kemampuan
Reiki atau pun para ahli Yoga yang melakukan ritual-ritual shirsasana
(meditasi dengan pose-pose tubuh tertentu) bisa mendapatkan
kemampuan-kemampuan ajaib.Atau juga pergi berguru pada
perguruan-perguruan kedigdayaan dengan menjalani ritualitas yang tidak
pernah bahkan bertentangan dengan apa yang telah diajarkan
Rasulullah,lalu mendapatkan keajaiban dan keanehan,karena itu adalah
hasil karya syetan dan teman-temannya.
g. Karamah Terjadi Tidak Berulang-ulang Sedangkan Sihir Dapat Diulang-ulang.
Kita pernah mendengar karamah-karamah
yang dimiliki oleh beberapa sahabat,Seperti Salman al-Farisi makan
dipiring,lalu piring itu bertasbih.Usaid bin Hudhair saat keluar dari
majlis Rasulullah ada cahaya yang meneranginya.Amir bin Fuhairah mati
syahid jasadnya terangkat kelangit dan masih banyak lagi yang
lainnya.Kalau kita perhatikan,peristiwa tersebut hanya sekali yang
terjadi pada diri mereka dan tidak bisa dipelajari bahkan diturunkan
pada sahabat lainnya.Kalaupun berulang seperti yang dialami
Maryam,Ibunya Nabi Isa itu terjadi beberapa hari saja sebelum mempunyai
anak,setelah itu tidak kita dengar dia selalu mendapatkan jatah makanan
itu lagi.
Lainnya dengan sihir,si tukang sihir
terus bisa mengulangi atraksi-atraksi sihirnya,selama “upeti”yang
disetorkan kepada jin pelayanannya jalan terus baik disadari contohnya
adalah dengan memberikan sesaji,perbuatan yang selalu menjurus pada
kesyirikan dan dosa besar lainnya ataupun tidak disadari oleh dia
seperti dengan tetap membaca amalan-amalan bid’ah,dengan latihan-latihan
khusus (meditasi,menyalurkan Reiki,latihan tenaga dalam dan lain
sebagainya) yang sama sekali tidak disyariahkan yang kesemuanya itu
pasti menjurus pada kesyirikan. Tetapi jika sang dukun,paranormal
membelot dan mengingkari kesepakatan yang sudah disepakati dengan jin
maka jin itu akan berbalik meneror si tukang sihir dan
menyakitinya,bahkan obyek sasaranya bukan merupakan cuma dia,biasanya
merembet ke istri dan anak keturunannya serta keluarga yang lain.Itulah
jahadnya jin (syetan).Sehingga orang yang terlanjur berprofesi sebagai
dukun atau tukang sihir akan sulit dan berat dari belenggu syaitan dan
jaring-jaringnya.
Disamping dia harus menanggung resiko
yang begitu mengerikan dan fatal. Sedangkan dalam hal yang biasanya
tidak disadari orang yang mempelajari sihir seperti membaca
amalan-amalan tertentu yang menggunakan ayat-ayat Al-Quran atau
bacaan-bacaan lain untuk tujuan yang tidak disyariahkan akan mendapatkan
ketidak tenangan dalam hidupnya.
h. Karamah Hanya Dimiliki Orang Shalih Sedangkan Sihir Dimiliki Orang Munafik,Fasik dan Kafir.
Imam Nawawi mendefinisikan orang yang
shalih adalah orang yang selalu melaksanakan kewajibannya pada Allah dan
menunaikan kewajibannya pada sesama manusia dengan baik.Imam
al-Haramain mengutip adanya ijma (kesepakatan ulama) bahwa sihir tidak
akan muncul dari orang yang shalih fasik sedangkan karamah tidak akan
muncul dari orang yang fasik (pendosa).Akan tetapi karamah itu kadang
muncul sesuai kondisi seseorang.Jika karamah itu diberikan pada saat
kondisi iman seseorang itu melamah maka ia akan memperkokoh
imannya.Orang yang lebih sempurna iman dan ketaqwaannya tidak akan
mencari karamah apalagi “karamah” yang diperjual belikan karena ia sudah
merasa cukup atas apa yang sudah dimilikinya,yaitu kedekatan Allah Yang
Maha Perkasa dengannya dan senantiasa melindunginya.
Maka dari itu orang-orang yang pernah
mendapatkan karamah tidak akan gentar bila bertemu orang-orang shalih
sepertinya berbeda sekali dengan para paranormal atau orang yang mengaku
punya kemampuan ghaib jika mendekati orang benar-benar shalih dan lurus
akidahnya maka mereka akan menyingkir tidak mau bertemu dan bertukar
pikiran dengan berbagai macam alasan. Apalagi jika orang-orang yang
shalih itu berhadapan dengan tukang-tukang sihir,mereka tidak akan
bergeming atau ciut nyalinya.Sebaliknya tukang-tukang sihir itu kalau
bertemu dan berhadapan dengan orang-orang shalih yang lurus
akidahnya,mereka akan takut,gemetar dan gentar.Takut dan khawatir kalau
ilmunya atau jin yang setia membantunya kabur,sehingga sihirnya luntur
dan sirna. i. Karamah Tidak Dapat Diperjual-belikan Sedangkan Sihir
Dapat Diperjual-belikan Kalau kita memperhatikan media-media
cetak,terutama yang berkaitan dengan mistik,maka anda akan menjumpai
beraneka macam iklan yang menawarkan sihir berkedok karamah atau ilmu
kesaktian.
Ada yang memakai kata karamah, keramat,
pembukaan, inisiasi, pengisian, tenaga dalam, ilmu kontak, aji
kesaktian, kedigdayaan, pembersihan atau pembukaan aura, benda-benda
supranatural. Ada yang terus terang mencantumkan label harganya yang
diperhalus bahasanya dengan kata mahar,infaq,ongkos kirim atau pengganti
puasa tirakat.Kalau kita mendapatkan karamah yang diobral maka pastilah
itu adalah sihir. Karamah itu bukanlah benda atau barang yang bisa
dijadikan hak milik atau hak paten,dan juga bukan objek dagangan yang
menjadikan income yang menggiurkan.Jual beli dalam hal ini syarat dengan
penipuan dan penyesatan.
Karena konsumen digiring kepada
kemusyrikan dan pendangkalan akidah dan tawakal kepada Allah.Bahkan bisa
jadi si konsumen akan dibawa kepada “penduaan”Allah seperti pemasukan
ajaran-ajaran yang bertentangan dengan prinsip ketauhidan dan penujaan
kepada syaitan beserta balatentaranya.
Maka dari itulah,hindari
transaksi-transaksi-transaksi yang berkaitan dengan ilmu atau benda
“keramat”,sebelum anda merugi dunia akherat. Kesimpulan akhir dari
pembahasan diatas jika mereka katakan bahwa Reiki,latihan tenaga
dalam,bermeditasi, sebagai sarana untuk mendapatkan karomah dari Allah
adalah salah besar.Sebab karomah tidaklah bisa didapatkan dari suatu hal
yang jelas-jelas bathil dan karomah itu sendiri tidak bisa direncanakan
untuk mendapatkannya.
Walaupun dengan ibadah yang sesuai
tuntunan Islam sekalipun kita janganlah mencari karamah tetapi harus
istiqomah untuk mendapatkan ridho dari Allah. Berkata Abu Ali
Al-Jauzaja’i :“Jadilah engkau orang yang mencari keistiqomahan, jangan
menjadi pencari karomah. Sesungguhnya jiwamu bergerak (berusaha) dalam
mencari karomah padahal Rob engkau mencari keistiqomahanmu”.
Berkata Syaikh As-Sahrwardi :”Ucapan ini
adalah prinsip yang agung dalam perkara ini, karena sesungguhnya banyak
mujtahid dan ahli ibadah mendengar salaf yang sholih, telah diberi
karomah-karomah dan hal-hal yang luar biasa sehingga jiwa-jiwa mereka
(para ahli ibadah itu) senantiasa mencari sesuatu dari hal itu (karomah
tersebut), dan mereka ingin diberikan sedikit dari hal itu, dan mungkin
diantara mereka ada yang hatinya frustasi dalam keadaan menuduh dirinya
bahwa amal ibadahnya tidak sah karena tidak mendapatkan karomah.
Kalau mereka mengetahui rahasia hal itu
(yaitu Allah tidak menuntut para hambanya untuk memperoleh karomah,
tetapi yang Allah inginkan para hambanya beristiqomah) tentu perkara ini
(mencari karomah) adalah perkara yang rendah bagi mereka.”
Akhirnya,janganlah anda mudah terpesona dan terpedaya dengan tawaran
untuk menjadi orang sakti yang instan,orang ahli pengobatan dadakan.
Karena sihir bukanlah karamah, dan
sihirlah yang banyak gentayangan pada saat dewasa ini.Waspadalah,jangan
kita gadaikan iman dengan kesaktian yang menjurus pada kekufuran.
Mukjizat |
Karomah/Irhas/maunah |
Istidraj/Sihir |
- Dari Allah
- Untuk Nabi & Rasul - Muncul atas Kehendak Allah - Karena Ta’at pada Allah - Membela Al Haq - Tidak bisa ditiru - Tidak bisa dipelajari - Tidak bisa diwariskan - Memperkokoh Iman |
- Dari Allah
- Untuk Wali Allah - Muncul atas Kehendak Allah - Karena Ta’at pada Allah - Membela Al Haq - Tidak bisa diiru - Tidak bisa dipelajari - Tidak bisa diwariskan - Memperkokoh Iman |
- Dari Syetan
- Untuk Wali Syetan - Muncul atas kehendak pemiliknya - Membela yang bathil - Harus bermaksiat - Bisa ditiru - Bisa dipelajari - Bisa dititiskan/diwariskan - Menambah Sombong |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar