Tetapi sebelum itu, kita harus menyadari bahwa tidur sangat penting untuk
menyehatkan manusia dan mengembangkan kecerdasannya. Banyak peneliti yang
melakukan bahnyak penelitian terhadap aktifitas tidur. Mereka sepakat bahwa
tidur merupakan aktifitas yang sangat kompleks.
Semakin banyak pengetahuan mereka tentang hakikat tidur. Maka semakin
menyadari bahwa banyak rahasia dibalik aktifitas tidur yang kompleks ini.
Allah memberitahukan kepada manusia bahwa pengetahuan mereka sangat
terbatas, sesuai dengan firman Allah.
“Dan tidaklah kamu diberi
pengetahuan melainkan sedikit “ (QS. Al-Isra’ (17) : 85)
Orang yang tidur matanya terpejam dan tidak melihat apa-apa. Indra peraba
juga berhenti beraktifitas, begitu juga dengan Indra penciuman. Akan tetapi, ada
indra yang tetap terjaga terhadap setiap suara yang dating dari luar. Oleh
karena itu, kita banyak melihat orang yang saat tidur bermimpi seputar
kejadian-kejadian yang berkaitan dengan suara disekitarnya.
Misalnya, jika kita didatangkan orang yang tidur kemudian kita melakukan
scan terhadap otaknya dengan alat Functional
Magnetic Resonance Imaging of fungctional MRI (fMRI), maka kami mencatat bahwa
otak merespon suara yang bergema disampingnya. Bahkan otak ini akan meracik
suara-suara tersebut. Dengan demikian, bisa kita katakana bahwa indra
pendengaran memiliki aktifitas yang sangat penting saat tidur.
Ada cara yang bagus dalam pengobatan qur’ani (Quranic Healing) yang sangat instan namuan mendapatkan hasil luar
biasa yaitu, self healing pada saat
tidur. Maksudnya, Anda mendengarkan Al-Qur’an setiap hari sebelum dan setelah
anda tidur. Sel-Sel otak anda dan jantung anda akan merespon firman-firman
Allah dan akan melakukan pemrograman otak yang baru.
Para ilmuan memastikan bahwa otak sangat kompleks karena dipengaruhi
oleh-kata-kata yang didengarnya. Mereka mencoba menggambar peta otak untuk
mengetahui apa yang dipikirkan menusia. Mereka mengajukan uji coba terbaik,
yaitu mendeteksi aktifitas otak dan mengubahnya menjadi-kata-kata. Jika para
dokter muslim melakukann percobaan mengenai pengaruh Al-Qur’an atas otak,
bahkan pengaruh setiap kata-kata dari Al-Qur’an terhadap otek, khususnya kata “Allah”,
mengapa tidak melakukan eksperimen tentang pengaruh Al-Qur’an terhadap orang
tidur? Ini merupakan eksperimen yang sangat sederhana namun belum ada satupun
yang melakukannya.
Al-Qur’an memiliki kelebihan bahwa semua kata-katanya dating pada tempat
yang tepat. Allah telah meletakkan pada
ungkapan-ungkapan tersebut. Tetapi mari kita bertanya, adakah hubungan antara
tidur dengan mendengar? Secara ilmiah, para ilmuan telah membuktikan adanya
hubungan. Namun, secara qur’ani bagaimana Allah berbicara tentang tidur? Allah
berfirman :
“Dan diantara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah tidurmu diwaktu malam dan siang hari dan usahamu mencari
sebagian dari karunia-Nya”.(QS. Ar-Ruum (30):23)
Disini, mari kita berhenti sejenak dan apa yang kita harapkan setelah
adanya firman Allah yang indah ini. Ayat ini berbicara tentang tidur atau mu’jizat tidur. Sebab, kata ayat berrarti mu’jizat. Maksud
tfsir ayat ini adalah bahwa diantara mu’jizatnya itu adalah tidur. Anda pada
waktu siang dan malam.
Yang lebih menakjubkan lagi, Allah mengakhiri ayat ini dengan firman-Nya
yang berbunyi:
“Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan”(QS. Yuuns (10):67)
Subhanallah, Allah mengaitkan tidur dengan mendengar. Ini merupakan
sinyal atau isyarat qur’ani yang lembut tentang pentingnya Al-Qur’an pada saat
tidur. Oleh karena itu, sangat logis dan alamiah ketika berbicara tentang tidur
kita juga berbicara tentang pendengaran. Inilah yang dilakukan Al-Qur’an ketika
menghubungkan ayat :
“Tidurmu di waktu malam dan
siang hari” (QS.Ar-Ruum (30):23)
Dengan indra pendengaran:
“Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan” (QS.Yuunus (10):67)
Perlu dicatat bahwa surah Ar-Ruum yang didalamnya banyak mengulas
pernyataan-pernyataan ini, senantiasa berkaitan dengan sebelumnya dan sejalan
dengan teks Al-Qur’an. Inilah adalah bukti yang ditambahkan oleh para peneliti
kemukjizatan kitab Allah. [1]
Persiapan sebelum tidur:
1.
Berwudhulah terlebih dahulu [2].
2.
Mengibas tempat tidur [3].
3. Mengumpulkan
tangannya (seperti tangan ketika berdoa), kemudian membaca surat Al-Ikhlaash,
Al-Falaq dan An-Naas, kemudian meniup ke tangannya, lalu mengusap mukanya dan
bagian yang dapat dijangkaunya (semuanya dilakukan tiga kali) [4].
4.
Berbaring kesisi kanan [5].
5. Pilih audio MP3 ruqyah yang paling disukai (dalam buku ini disertakan DVD
yang berisi puluhan MP3 ruqyah).
6. Putarkan audio MP3 pada perangkat elektronik yang suaranya cukup jelas
terdengar yang sudah disetting agar terus-menerus memutarkan audio MP3 sampai
anda terbangun pada waktu hendak sholat tahajut atau bangun untuk sholat subuh.
7. Jika anda punya penyakit tertentu, ucapkanlah dengan khusyuk : “Bismillah, Ya Allah melalui lantunan ayat
ruqyah yang saya putarkan ini, sembuhkanlah diriku dari………(sebutkan jenis
penyakitnya) , Hanya Engkaulah tempat ku meminta dan tempat ku memohon,
kabulkanlah Ya Allah Robbul “Alamin”
8. Jika anda sedang galau, fikiran tidak tenang, stress, ucapkanlah dengan
khusyuk: “Bismillah, Ya Allah melalui
lantunan ayat ruqyah yang saya putarkan ini, berikanlah ketenangan pada hatiku
dan berilah jalan keluar yang terbaik dari semua masalah yang diriku alami,
Hanya Engkaulah tempat ku meminta dan tempat ku memohon, kabulkanlah Ya Allah
Robbul “Alamin”
10.
Amalkan tehnik ini setiap hari sampai sakit anda sembuh atau jiwa anda
tenang.
[1]. Dikutip dari Buku karya Ir. Abdel Daem
Al-Kaheel yang berjudul “Pengobatan Qur’ani”
Penerbit AMZAH , halaman 74-77
[2]. Dari
Baro’ Bin ‘Azib bahwasanya Rasulullah bersabda: “Apabila kalian hendak
mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat”. (HR. Bukhari 247 dan Muslim 2710). Imam Nawawi berkata: “Hadits ini berisi anjuran berwudhu ketika hendak
tidur, apabila seseorang telah mempunyai wudhu maka hal itu telah mencukupinya,
karena maksud dari itu semua adalah tidur dalam keadaan suci khawatir maut
menjemputnya seketika itu, maksud yang lain dengan berwudhu dapat menjauhkan
diri dari gangguan syaithon dan perasaan takut ketika tidur”. (Syarah Shahih
Muslim 17/197)
[3] . Berdasarkan
hadits: Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah
bersabda: “Apabila salah seorang diantara kalian hendak tidur maka
mengibas tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak
tahu apa yang akan menimpa padanya”. (HR. Bukhari 6320 dan Muslim 2714). Faidah
hadits:
- Sunnahnya
mengibas tempat tidur sebelum tidur. (Syarah Shahih Muslim 18/201)
- Hendaklah
mengibasinya tiga kali. (Fathul Bari 1 I/ /52)
- Membaca
‘Bismillah’ ketika mengibasinya sebagaimana hadits riwayat Muslim no. 2714.
- Bagi orang
yang bangun dari tempat tidurnya kemudian kembali lagi,
maka dianjurkan untuk mengibasinya kembali. (Sebagaimana hadits riwayat
Tirmidzi. 3410, dishahihkan oleh AI-Albani
dalam; Kalim Thoyyib: 3410)
dalam; Kalim Thoyyib: 3410)
[4] . Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata, “Nabi shallallahu
’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau
mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup
dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil
falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas).
Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang
mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau
melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017).
[5] . Imam Ibnul
Qoyyim berkata: “Adalah
Nabi tidur dengan berbaring kekanan dan beliau meletakkan tangannya yang kanan
dibawah pipinya yang kanan”. (Zaadul Ma’ad 1/150.)
Rasulullah
bersabda: ” Apabila kalian
hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk
shalat kemudian berbaringlah kesisi kanan!” (HR.
Bukhari 247 dan Muslim 2710)
Sahabat Mulia
Hudzaifah berkata: “Adalah
Nabi apablla tidur beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya” (HR.
Bukhari: 6314, Ahmad 3/5, Abu Dawud: 5045)
Imam Ibnul Jauzy
berkata: “Keadaan
tidur
seperti ini sebagaimana ditegaskan oleh pakar kedokteran merupakan keadaan yang
paling baik bagi tubuh”. (Farhul Bari 11/132)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar