PRO- T- IN ISLAM

KOMUNITAS PARA PEMBELA TAUHID

Senin, 07 Januari 2013

Kata Pengantar Khoirinayah/Ummu Khoulah {istri asy syahid(insyaa Allah) Amrozi Bin Nurhasim} Dalam Buku Senyum Terakhir Sang Mujahid

Bismillahir Rahmanir Rahim...
Assalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh..

Alhamdulillah rasa syukur atas rahmat & karunia Allah yg telah diperuntukkan kpd kami sekeluarga dgn adanya untaian kata yg terangkai menjadi sebuah tulisan walaupun sifatnya pribadi, tetapi saya berharap mudah-mudahan tulisan ini menjadi bagian pahala bagi suami, nilai manfaat untuk diambil bagi keluarga utama kami sbg istri & kaum muslimin seluruhnya.

Begitu kami memahami nilai & isi tulisan buku ini maka harapan yg utama adalah Allah Ta’ala kumpulkan kami di dunia ini terlebih di Syurga-NYA dgn ridho-NYA.

Dukungan moril sepenuh hati baik secara langsung maupun tidak langsung atas selesainya tulisan ini merupakan tanda cinta, kasih sayang kami sbg seorang istri yg paham benar akan keberadaan, sepak terjang, dan resiko yg akan terjadi dalam sebuah perjuangan menegakkan Al-Haq.

Tarbiyah yg kami pahami dan yakini bahwa perjalanan hidup seorang muslim terlebih seorang mujahid pasti mempunyai kosekuensi tersendiri & itu adalah sunatullah. Maka ketika terjadi resiko apapun pd keluarga kami & itu disebabkan oleh sebuah kebenaran yg kami amalkan, tidak sepantasnya kami sebagai istri untuk berkeluh kesah, menghujat orang lain apalagi menghujat Allah, karena semua itu mewujudkan kami seorang istri yg tdk sabar, tdk ridho thdp taqdir Allah yg pada akhirnya menghapuskan jaza’(pahala) yg selalu kami idam-idamkan.
Na’udzubillah tsuma Na’udzubillah...

Sungguh kami pahami bahwa tidaklah kemuliaan seorang suami itu semata-mata atas nilai dirinya, melainkan kemuliaan seorang suami adalah karena adanya dukungan2 wanita2 mulia dibelakangnya, kemuliaan ini mudah-mudahan sampai pada anak cucu kami seterusnya.

Membaca tulisanmu wahai suamiku yg telah Allah pilih sebagai syuhada (insyaa Allah) mengingatkan rentetan kenangan yg tdk mudah dilupakan. Kita dikumpulkan pada suatu keluarga yg mempunyai keinginan besar untuk menjadikan sekeluarga mujahid tanpa kenal lelah, suka duka ujian kita lalui bersama dan sampailah pada kesyahidanmu. Hari2 menjelang kesyahidanmu merupakan hari2 yg membuat kami sedikit senewen, tertekan dgn adanya kebijakan pemerintah thaghut semua memberitakan informasi yg tdk adil dan tidak seimbang, bahkan keluarga diombang-ambingkan dgn berbagai informasi yg menyudutkan tapi kami sadar bahwa semua itu adalah ujian iman yg harus dijalani.

Kalaupun thaghut memahami keberadaan kami sbg istri2 yg sabar, tegar kuat bahkan kesiapan kami untuk ingin melihat langsung mereka di eksekusi, mereka para thaghut akan gentar dan kami yakin mereka akan mengatakan kamilah istri2 yg istimewa, kenapa???
Karena para thaghut itu tidak pernah menyaksikan keistimewaan seperti ini, sebaliknya mereka hanya menyaksikan kejadian di kalangan mereka sendiri bahwa kalau ada salah seorang mati maka meraung-raung baik dalam rumah maupun dalam perkuburannya. Bagi kami istri2 mujahid tidak akan picik seperti itu, kami akan menyambut kesyahidan mereka dgn ucapan2 Alhamdulillah! Allah telah memilih keluarga kami sebagai keluarga yg mulia, kami akan di kumpulkan di syurga-NYA insyaa Allah, pantaskah kami bersedih atau menangis??? TIDAK!!!
Kami istri yg paling berbahagia dan kebahagiaan ini akan kami teruskan kepada anak cucu kami, agar merekapun mengikuti jejak & langkah abinya & uminya dgn prinsip: Isy Karimun Au Mut Syahidan _ hiduplah dgn kemuliaan atau matilah dgn kesyahidan.

Kepada saudari2 seiman & seperjuangan, kami pesankan:
- Jangan Pernah merasa minder apalagi takut untuk memdampingi para mujahid.
- Jangan merasa takut ditinggal mati suami demi Izzul Islam Wal Muslimin,
- Jangan pernah gentar dgn cemoohan orang dgn status janda, kita janda & mulia yg terus berikhtiyar melanjutkan perjuangan suami kita dgn mentarbiyah anak & keluarga kita untuk memahami & mengenalkan prinsip2 perjuangan para mujahidin.

Kami berharap & berdo’a selalu kpd Allah bahwa dgn syahidnya 2 orang dr keluarga kami ini merupakan cikal bakal lahir & tumbuhnya 1000, 2000 bahkan lebih dr itu para mujahid dr kalangan kaum muslimin.

Pesan kami yg terakhir kepada para eksekutor , cepatlah mohon ampun pada Allah Subhanahu wa Ta’ala (bertaubatlah dgn taubatan Nasuha) kalaulah para eksekutor itu beragama Islam sblm ajal menjemputmu.

Demikian pengantar ini kami sampaikan sbg tanda cinta kami kpd suami tercinta, selamat jalan suamiku, insyaa Allah kami akan menyusulmu sesuai dgn taqdir yg Allah tentukan dgn nilai kesyahidan pula karena Rasulullah Shalulallah alaihi Wassalam menyerukan pd umatnya agar berdo’a & berniat untuk mati syahid.

Karuniakanlah ampunan dan kesyahidan pada kami ya Allah! Dan berilah keistiqomahan dalam meneruskan perjuangan ini..

Wassalamu’alaykum warahmatullah wabarakatuh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar