Tulisan ini adalah terjamahan dari
salah satu bab pada kitab syaikh Abu Muahammad al Maqdisi yang berjudul : Tuhfatul
abror fii ahkami masajidi dhiror.
Semoga dapat menambah ilmu dan meluruskan aqidah kita.
Allah Ta’ala berfirman :
Semoga dapat menambah ilmu dan meluruskan aqidah kita.
Allah Ta’ala berfirman :
وَالَّذِينَ
اتَّخَذُواْ مَسْجِداً ضِرَاراً وَكُفْراً وَتَفْرِيقاً بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ
وَإِرْصَاداً لِّمَنْ حَارَبَ اللّهَ وَرَسُولَهُ مِن قَبْلُ وَلَيَحْلِفَنَّ إِنْ
أَرَدْنَا إِلاَّ الْحُسْنَى وَاللّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ، لاَ
تَقُمْ فِيهِ أَبَداً لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ
أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُواْ وَاللّهُ
يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ، أَفَمَنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَى تَقْوَى مِنَ
اللّهِ وَرِضْوَانٍ خَيْرٌ أَم مَّنْ أَسَّسَ بُنْيَانَهُ عَلَىَ شَفَا جُرُفٍ
هَارٍ فَانْهَارَ بِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ
الظَّالِمِينَ، لاَ يَزَالُ بُنْيَانُهُمُ الَّذِي بَنَوْاْ رِيبَةً فِي
قُلُوبِهِمْ إِلاَّ أَن تَقَطَّعَ قُلُوبُهُمْ وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
107. Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada
orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada
orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang
mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang Telah memerangi Allah dan
rasul-Nya sejak dahulu mereka Sesungguhnya bersumpah: “Kami tidak menghendaki
selain kebaikan.” dan Allah menjadi saksi bahwa Sesungguhnya mereka itu adalah
pendusta (dalam sumpahnya). 108. Janganlah kamu bersembahyang
dalam mesjid itu selama-lamanya. sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas
dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di
dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri.
dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.109. Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka jahannam. dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang- orang yang zalim.
110. Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu Telah hancur[661]. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. [ At Taubah :
Pada ayat ini Allah Ta’ala telah menjelaskan pada kita sifat masjid dhiror, dan tidak diragukan lagi bahwa penjelasan tersebut sangat bermanfaat bagi manusia. Tidak mungkin Allah menjelaskan dalam kitabnya hal yang sia-sia. Maha suci Ia dari hal yang sia-sia.
Diantara sifat masjid dhiror yang telah Allah memerintahkan nabi-Nya untuk menjauhi dan berdiri di dalamnya selama-lamanya adalah :
Pertama : yaitu masjid yang [menimbulkan kemadhorotan] bagi kaum muslimin dan membahayakan din mereka. Dan dalam hadist : tidak boleh membahayakan diri dan orang lain. Riwayat Ahmad, Ibnu majah dan lainnya.
Dan tidak diragukan lagi bahwa bahaya yang paling besar adalah ketika sudah menyangkut permasalahan tauhid. Karena dengan bahaya yang mengarah pada tauhid atau hancurnya tauhid adalah sebesar-besar bencana. Tidaklah diutus para rasul, diturnkannya al qur’an dan disyari’atkannya jihad serta mati syahid kecuali untuk menjaga tauhid dan menghilangkan hal-hal yang membahayakannya.
Kedua : dibangun oleh orang kafir atau munafiq karena permintaan atau perintah dari orang kafir. Allah Ta’ala berfirman : [ untuk kekafiran ]. Maka orang-orang munafiklah yang membangunnya [ masjid dhiror ] karena melaksanakan perintah dari Abi Amir ar rahib al kafir. Ialah yang berusaha keras memerangi nabi sallallahu alaihi wasallam sampai dihancurkannya hawazin [ kabilah yahudi ] di hunain. Ia pulalah yang pergi ke romawi untuk minta tolong kepada mereka dalam memerangi nabi sallallahu alaihi wasallam dan diutuslah kepada orang-orang munafikin untuk mempersiapkan apa yang mereka mampui dari kekuatan dan supaya membangun masjid. Maka saya pergi ke kaisar romawi dan datang dengan tentantara yang akan mengeluarkan Muhammad dari Madinah. Kemudian dibangunlah masjid dhiror.
Allah Ta’ala berfirman : Maka apakah orang-orang yang mendirikan mesjidnya di atas dasar taqwa kepada Allah dan keridhaan-(Nya) itu yang baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya itu jatuh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka jahannam. dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang- orang yang zalim. [ At Taubah : 109 ]. Maka ta’sis dalam ayat ini adalah pertama kali dibangun dan pondasinya. Dan yang dimaksud di sini adalah pembangun mesjid tersebutdan bukan yang memperbarui atau memperluas setelah tua.
Ketiga : yaitu masjid yang dibangun atas niat orang-orang yang beriman serta muwahhidin. Allah Ta’ala berfirman [ dan untuk memecah belan antara orang-orang mukmin ] karena memecah belah kaum mukminin dan memunculkan permusuhan dan kebencian diantara mereka adalah tujuan orang-orang kafir dalam rangka melemahkan kaum mukminin.
Sedangkan menjauhi orang-orang kafir dan kebatilan mereka adalah seutama-utama taqorrub kepada Allah Ta’ala. Dan tidaklah lurus iman seseorang serta tidaklah seseorang menempuh jalan para nabi dalam berdakwah kecuali dengan memusuhi orang-orang kafir.
Tidaklah orang kafir membangun masjid kecuali untuk mencampur adukkan antara yang haq dengan yang batil dan antara tauhid dengan syirik. Yaitu dengan cara mengumpulkan ahlul haq dengan ahlul batil, dzikrullah dengan dzikrut taghut seperti adanya berbagai muktamar dan dauroh yang dilaksanakan di masjid besar yang dibangun oleh para taghut. Di sana kita jumpai para ulama’ taghut berkumpul di masjid tersebut berbincang-bincang dengan orang nasrani dan orang-orang kafir lainnya bahkan ada diantara mereka yang ikut mengisi berbagai acara di masjid tersebut.
Maka tidak pantas seorang muslim untuk berkumpul bersama mereka, karena Rasulullah sallallahu alaihi wasallam telah diminta untuk shalat di masjid dhirror, kemudian Allah larang dengan firman-Nya : [ Janganlah berdiri di dalamnya selama-lamanya ]. Maka wajib bagi seorang muslim untuk merusak program-program mereka, menggagalkan usaha-usaha mereka, dan menjauhi perangkap-perangkap mereka serta mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan membenci mereka dan menjauhi mereka serta memusuhi mereka sebagaimana telah dicontohkan nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wasallam. Maka sekali-kali janganlah kalian berdiri di dalam masjid yang dibangun oleh taghut dengan tujuan memecah belah umat islam.
Yang ke empat : [ serta menunggu kedatangan orang-orang yang Telah memerangi Allah dan rasul-Nya ]. Yaitu tempat yang digunakan untuk memerangi Allah dan Rasul-nya. Dan tempat berkumpulnya para pembesar mereka dan ulama’nya yang memberikan berbagi pengarahan dalam rangka merusak din ini dan memecah orang-orang beriman serta jihad yang mereka lakukan.
Demikianlah sekilas tentang sifat masjid dhiror semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar