TABAH MENGGENGGAM BARA API
__ TAUHID WAL JIHAD ___
PRO- T- IN ISLAM
KOMUNITAS PARA PEMBELA TAUHID
Selasa, 08 Januari 2013
INILAH RESIKO DA’WAH TAUHID
Kepada segenap ikhwan dan akhwat serta ma’aasyiral muwahhidin dimana saja berada Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakaatuh.
Amma ba’du
Tidak ragu lagi bahwa Laa Ilaaha Illallaah adalah awal dan akhir hidup
kita. Dan di atas dasarnya ridlo Allah didapatkan. Namun ikhwani fillah
sungguh kalimat itu adalah berat sekali, sehingga tanpa taufik ilahi
banyak sekali manusia yang berguguran dan jatuh semangat di tengah
jalan, bahkan tidak sedikit diantara mereka yang menjadi munafik.
Ikhwani fillah, ana mencintai antum karena Allah SWT. Dan semoga Allah
mengumpulkan kita ditempat yang penuh nikmat dan karunia-Nya.
Pada kesempatan ini ana mau mengajak antum merenungi perjalanan yang
dilalui oleh beberapa Rasul saat mendakwahkan Laa Ilaaha Illallaah.
Mereka diancam dan dituduh dengan tuduhan-tuduhan keji. Allah SWT
berfirman :
“Dan orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul
(yang diutus kepada)mereka,’Sungguh kami akan mengusir kalian dari
negeri kami atau kalian kembali kepada ajaran kami.’(Ibrahim:13)
Coba bayangkan saat mereka mendakwakan TAUHID, yang mereka dapatkan
bukannya sambutan tapi ancaman pengusiran. Alangkah sedihnya seandainya
kita hidup ditengah mereka. Pengusiran adalah kata-kata yang mengandung
penghinaan terhadap keyakinan. Mereka (para rasul) bukanlah orang hina
dina di tengah mereka, sehingga layak diusir. Mereka bukanlah penebar
kerusakan, sehingga perlu diusir. Mereka adalah orang-orang terpandang
di tengah kaumnya, tapi saat Laa Ilaaha Illallaah mereka gulirkan, maka
ancaman pengusiran yang didapatkan. Coba lihat perjalanan nabi Syuaib
alahis salam, Allah berfirman :
“Pemuka-pemuka dari kaumnya
yang menyombongkan diri berkata:”Sungguh kami akan uji kamu Hai Syuaib
dan orang-orang yang beriman bersamamu dari desa kami atau kamu sekalian
mau kembali kepada ajaran kami”.(Al-A’raf:88)
Jadi kalau ada orang yang tidak suka dengan apa yang kita pegang, ya karena mereka adalah musuh Laa Ilaaha Illallaah.
Kalau antum, merasa selalu terancam oleh orang-orang musyrik, maka
pendahulu antum adalah para rasul, sedang para pendahulu mereka adalah
musuh para rasul.
Memang hidup ditengah negeri syirik adalah
sangat berat. Saat pertama Rasulullah Shalallah alahis sallam menerima
wahyu, beliau dibawa oleh istrinya tercinta Khodijah kepada Waroqah ibnu
Naufal. Rasulullah Shalallah alahis sallam menceritakannya maka Waraqah
mengabarkan bahwa kalau ada usia sedangkan Rasulullah diusir oleh
kaumnnya, dia akan menjadi pembelanya, maka Rasulullah Shalallah alahis
sallam bertanya kaget”Apakah mereka akan mengusir saya?”, maka Waraqah
berkata:”Tidak ada seorang pun mendakwahkan apa yang engkau dakwahkan
melainkan pasti disakiti dan diusir”.
Dan memang Rasulullah
Shalallah alahis sallam disakiti dan diusir. Memang kalau sekedar
membaca sejarah itu, seolah hal yang ringan, tapi saat menimpa diri
sendiri barulah sadar begitu beratnya Laa Ilaaha Illallaah.
Ya
Allah begitu beratnya hidup ditengah kaum musyrikin sekarang ini. Kami
hanya mohon pertolongan-Mu agar kami bisa istiqomah di atas TAUHID ini.
Karena TAUHID ini, orang tua kami menjauh, karib kerabat kami tak lagi
peduli dengan kami, dan orang disekitar menuduh kami sesat. Begitu
asingnya kami, ya Rabb gabungkanlah kami dengan kafilah Ghuraba yang
hanya menuju-Mu.
Ikhwani fillah, Syaikh Muhammad ibnu Abdil
Wahhab rahimahullah, beliau terusir saat mendakwahkan TAUHID ini, namun
Allah memenangkan beliau atas musuh-musuhnya.
Saudaraku, bila
hidup ditengah fenomena kemusyrikan terasa berat, maka ada jalan untuk
menyelamatkan TAUHID kita ini, yaitu hijrah. Tapi kita saat ini bingung
dan tidak mengetahui dimana keberadaan Darul Iman. Ada solusi lain dari
Rasulullah Shalallah alahis sallam
“Orang yang punya dien, diennya tidak bisa selamat kecuali orang yang lari dari lereng gunung ke gunung yang lain”.
Rasulullah bersabda juga:
“Hampir tiba saatnya, dimana harta terbaik orang muslim adalah kambing-kambing yang dia gembalakan di lereng-leremg gunung.”
Ya, memang memisahkan diri dari masyarakat yang syirik adalah pilihan.
Namun perlu kesadaran dan kesiapan. Kita harus ringankan beban materi
yang bisa menjadi penghalang untuk gapai kehidupan di pengasingan.
Apakah kita hidup dengan suasana kembali ke alam. Apakah para akhwat
sudah siap?. Jawabannya : Harus siap demi keselamatan dien kita ini.
Cobalah pikirkan dan renungi baik-baik.
Kalau itu tidak kita
jalani, artinya kita harus berupanya keras menampakan TAUHID ini di
tengah masyarakat dan itu artinya siap dengan resiko pengusiran dan
berpindah-pindah. Ini juga perlu kesiapan dan ringannya beban materi
yang dibawa pindah.
Semenjak ini mari kita tinggalkan
pembeliaan barang-barang berat yang bisa menjadi beban saat pindah. Dan
yang telah ada sebaiknya dijual dan dipakai untuk yang lebih bermanfaat
lagi ringan. Ini bukan artinya menghalangi menikmati dunia, tapi kondisi
yang memberikan pelajaran bagi kita. Dan TAUHID lebih segalanya dari
dunia ini. Berapa kali kita terusir?, bagaimana kalau diusir secara
mendadak?. Tempat tinggal kita untuk menetap di akhirat kelak, sedang
disini hanya persinggahan sementara waktu. Maka saat kamu singggah untuk
berlayar, kamu membawa barang yang berat yang bisa menghalangi
perjalanan? Apalagi diperjalanan ini banyak perampok dan pembegalnya.
Tentu engkau berbekal sekedarnya saja seraya membawa senjata.
Kalau kita hidup ditengah masyarakat syirik, minimal kita mnghindari
berbagai kemusyrikan dan kekufuran yang ada. Ini saja sulit setengah
mati.
Ini yang sudah mengerti TAUHID, maka apa gerangan dengan yang tidak?
“Siapa yang dijauhkan dari api nereka dan dimasukan kedalam syurga,
maka dia telah beruntung. Dan kehidupan dunia ini tidak lain adalah
perhiasan yang menipu.(Q.S.3:185)
Ya Rabb selamatkan kami dan saudara-saudara kami
Lebih dari itu kita diwajibkan menampakan penyelisihan atas setiap
ajaran mereka yang menyimpang. Sedangkan hal ini adalah sangat berat
sekali…sungguh sangat berat…tapi itu adalah pintu syurga yang harus kita
buka.
Ya Allah, bantulah kami untuk menggapainya….
Wahai para ikhwan perjalanan yang kita tempuh samgat terik lagi gersang.
Apa bekal yang sudah kita persiapkan?. Jangan sampai para pembegal
TAUHID merampas TAUHID ini.
Cepat cari jalan selamat….
Di dalam hadist qudsiy Allah berfirman:
“Wahai hamba-hambaKu, setiap kalian ini adalah sesat, kecuali orang
yang telah Aku berinya petunjuk, maka mintalah hidayah kepada-Ku, tentu
Aku beri kalian petunjuk”.(HR.MUSLIM)
Saudaraku bersyukurlah
dengan karunia TAUHID ini. Sungguh Demi Allah, ana setelah mengenal
TAUHID ini, tak ada nikmat yang paling nikmat kecuali hal itu. Mata tak
kuasa menahan air mata dan hati selalu bergelora lagi bergetar bila
menjelaskan makna Laa Ilaaha Illallaah.
Jangan hiraukan tuduhan
orang-orang yang sesat lagi dengki. Sungguh para nabi juga dituduh
dengan tuduhan yang sama. Orang-orang kafir berkata tentang Rasulullah
Shalallah alahis sallam:
“Apakah kami harus tinggalkan ilah-ilah kami karena(ajakan) penyair gila”.(Ash-shaaffat:36)
Beliau dituduh sebagai tukang syair lagi gila, tidak waras. Mereka juga menuduh beliau sebagai pesihir lagi pendusta
“Dan orang-orang kafir berkata,’(orang) ini adalah tukang sihir lagi pembual”.(Shad:4)
Mereka menuduh nabi Nuh alaihis salam sebagai orang sesat
“Para pembesar dari kaumnya mengatakan,”Sesungguhnya kami menilai kamu dalam kesesatan yang nyata”.(Al-A’raf:60)
Mereka menuduh Hud alahis sallam sebagai orang bodoh lagi dungu
“Para pembesar yang kafir dari kaumnya berkata”Sesungguhnya kami
melihat kamu ini dalam kebodohan dan sesungguhnya kami mengira kamu ini
tergolong orang-orang yang dusta”.(Al-A’raf:66)
Dan tuduhan-tuduhan lainya yang Allah cantumkan dalam Al-qor’an.
Saudaraku janganlah engkau bersedih hati, engkau tidak sendiri. Sebelum
engkau banyak orang-orang muwahhidun dituduh sesat, gila, bodoh,
nyeleneh, dan seabrek tuduhan.
Jadikan tuduhan itu sebagai simpanan kebaikan disisi Yang Maha Kuasa nan Adil.
Tak kuasa diri ini menceritakan kepedihan orang-orang pendahulu kita saat memegang TAUHID ini.
Namun yang harus diingat adalah bahwa tidak mungkin keadaan itu selalu
sempit selama-lamanya, pasti setelahnya ada kemudahan yang sudah
menanti.
Syurga sudah rindu memanggil calon penghuninya, dan bidadari menanti penyuntingnya, sedang maharnya adalah TAUHID ini.
Saya serukan kepada orang yang masih mengulur-ulur waktu dan
penangguhan perealisasian tauhid dan penanggalan akan syirik dan
kekafiran sampai masa waktu tertentu. Siapa yang menjamin kalian bisa
menggapai masa yang kalian tunggu itu?.
Rasulullah Shalallah alahis sallam bersabda:
“Siapa yang mengucapkan laa ilaaha illalaah dan dia kafir terhadap
segala sesuatu yang diibadati selain Allah, maka haramlah darah dan
hartanya, sedangkan perhitungannya atas Allah Ta’ala”.(HR. Muslim)
Sabdanya:
“Saya diutus dengan pedang”
Sabdanya:
“Dan rizkiku dijadikan dibawah naungan tombakku”
Belajarlah berenang, memanah, olah fisik dan yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratmu, tapi bukan kekafiran dan kemusyrikan.
Belajaralah hidup perih dan hemat. Tawakkallah kepada Yang Maha Kuasa.
Para akhwat, antunna harus mengerti tugas dan kewajiban suami kalian
bagi Islam. Islam butuh pengorbanan waktu-waktu kalian. Suami-suami
dalam kondisi seperti ini dituntut banyak keluar meninggalkan kalian.
Bersedekalah dengan waktu kalian untuk Islam. Kemesraan abadi hanya ada
di syurga sana. Para sahabat pergi meninggalkan anak dan istri dalam
rangka menyebarkan risalah TAUHID ke negeri yang jauh dalam waktu yang
sangat lama.
Istri-istri dan para akhwat, antunna adalah
pemegang amanah di rumah. Memang kami akui bahwa kami adalah orang yang
miskin materi. Kalian tidak mendapatkan apa yang bisa kalian dapatkan
dari laki-laki lain. Bukan kami tidak punya gelar atau keahlian untuk
menjadi pegawai yang bergaji tinggi, tapi kondisi yang menyisihkan kami
karena keyakinan yang kami pegang. Pada kondisi seperti ini banyak orang
mukmin yang meninggal dengan keringat di kening saking beratnya
kehidupan. Rasulullah Shalallah alahis sallam bersabda”
“Orang mukmin meninggal dengan keringat di kening”
Memegang TAUHID ini bagaikan memegang bara api. Bila tidak dipegan bara
itu, maka nanti di akhirat kitalah yang menjadi bara api. Na’uudzu
billah.
Ikhwani fillah bersabarlah………
Akhawati fillah bersabarlah….
Wahai para ummahaat bantulah kami untuk TAUHID ini….
Sabar itu pahit rasanya Tapi enak akibatnya
Janganlah kalian bersedih wahai saudara-saudaraku
Sesungguhnya aku saksi ujian ini
Ajal kita sudah ditentukan
Sedang perjumpaan kita di syurga sana Aman Abdurrahman/Abu Sulaiman Orang yang mencintai kalian karena Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar