PRO- T- IN ISLAM

KOMUNITAS PARA PEMBELA TAUHID

Selasa, 08 Januari 2013

Komentar musuh-musuh Islam terhadap karakter Mujahidin

Ketika Heraklius (Kaisar Romawi) akan berangkat ke Konstantinopel,


tiba-tiba ia disusul seorang laki-laki Romawi yang pernah ditawan pasukan Islam.


“Ceritakan kepada tentang orang-orang Islam!” pinta Heraklius.


“Aku akan menceritakan mereka untuk Anda seolah-olah Anda melihatnya sendiri,” jawab lelaki itu.


“Mereka adalah prajurit berkuda di siang hari dan rahib dimalam hari.
 

Mereka tidak makan dari orang-orang kafir dzimmi kecuali dengan harga (membelinya).


Mereka tidak masuk rumah kecuali dengan salam. Mereka akan melawan orang yang menyerang mereka hingga mereka berhasil mengalahkannya!”


“Jika kamu berkata benar kepadak, ” ujar Heraklius, “maka mereka benar-benar akan menguasai yang diinjak oleh kedua kakiku ini!”


(Kisah ini disebutkan Syaikh Muhammad Yususf al Kandahlawi dalam Hayah ash-Shahabah, III / 697-698 yang dia nukil dari Ibnu Jarir ath-Thabari dalam tarikhnya)




Yazdajir (Raja Persia) mengirim surat kepada


Raja China untuk meminta bantuan

Raja China itu berkata kepada utusan Yazdajir,


“Aku tahu bahwa Raja harus menolong Raja lainnya untuk melawan orang-orang yang mengalahkannya.


Ceritakanlah kepadaku ciri-ciri orang-orang yang telah mengusir kalin dari negeri kalian.


Aku telah mendengar kalian mengatakan bahwa jumlah mereka sedikit sedangkan jumlah kalian banyak.


Dan orang-orang yang sedikit itu tentu tidak akan mampu mengalahkan kalian yang banyak kecuali karena kebaikan yang mereka miliki dan keburukan yang kalian punyai.


Utusan itu mengatakan, “Tanyalah apa yang ingin anda tanyakan.”


Raja China bertanya, “Apakah mereka menepati janji?”


Utusan Yazdajir menjawab, “Ya.”


“Apa yang mereka katakan kepada kalian sebelum mereka memerangi kalian?”


“Mereka menyeru kami kepada salah satu dari tiga hal : masuk agama mereka (jika mengiyakannya mereka memberlakukan kami seperti mereka), membayar Jizyah, atau perang .”


“Bagaimana kepatuhan mereka kepada para pemimpinnya?”


“Mereka adalah kelompok prajurit yang paling patuh pada pemimpin mereka.” Kemudian raja China itu menulis surat kepada Yazdajir,


“Aku tidak mengirimkan pasukan kepadamu, karena utusanmu telah menceritakan ciri-ciri orang-orang yang mengalahkan kalian kepadaku, kalau mereka menginginkan merobohkan gunung, pasti mereka akan berhasil. Dan kalau mereka datang ketempatku pasti mereka akan berhasil melengserkanku, selama mereka masih tetap seperti apa yang diucapkan oleh utusanmu. Berdamailah dengan mereka, bayarlah upeti kepada mereka, dan jangan ganggu mereka selagi mereka tidak mengganggumu!



(Kisah ini disebutkan Syaikh Muhammad Yususf al Kandahlawi dalam Hayah ash-Shahabah, III / 697-698 yang dia nukil dari Ibnu Jarir ath-Thabari dalam tarikhnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar