PRO- T- IN ISLAM

KOMUNITAS PARA PEMBELA TAUHID

Selasa, 08 Januari 2013

Tipu Daya Syaitan Melalui Reiki


Marilah kita berpegang teguh pada apa-apa yang telah diajarkan Rasulullah,banyak diantara kita yang telah tertipu dengan kehebatan Reiki hingga terjerumus pada kesesatan. Ada praktisi Reiki yang mengatakan “Bagaimana penjelasan anda mengenai pembuatan simbol yang setelah digabung dengan Reiki ternyata kepadatan  energinya bisa dirasakan pada kedua telapak tangan,bagaimana anda mengatakan Reiki itu dari setan sebab banyak para pewaskita yang melihat melalui mata bathinnya bahwa benar-benar terpancar energi pada kedua tangan bahkan bisa dirasakan energinya”.
Untuk menjawab pertanyaan itu bisa saya analogikan bagaimana kiranya jika anda membawa senter pada masyarakat terasing yang sama sekali tidak mengetahui teknologi senter dan sewaktu anda hidupkan maka terpancar sinar pada senter itu hingga banyak masyarakat terasing itu menjadi terheran-heran hingga anda dianggapnya Dewa karena dari senter itu bisa keluar cahaya yang menerangi kegelapan malam atau tubuh anda diolesi fosfor hingga pada malam hari tubuh anda terlihat bercahaya.
Memang terkadang praktisi reiki merasakan sensasi sewaktu membuat simbol memang merasakan adanya tekanan pada tangan dan dapat dirasakan kepadatannya dan sewaktu mengalirkan energi benar-benar terasa energinya bahkan ada yang mengklaim melihat energinya seperti kabut yang melayang. Ini nyata dan sudah terbukti pada setiap orang yang telah di attunement Reiki. Pada hakikatnya semua sensasi yang ada  adalah suatu teknologi alam jin yang telah di inisiasikan pada tubuh kita atau bahkan jin itu sendiri yang berjalan hingga terasa seperti energi yang mengalir yang juga menyaru sebentuk cahaya.
Jangan  dikira bangsa makhluk halus tidak mengerti teknologi, mereka bahkan mampu mengobati berbagai macam penyakit yang sangat sulit diobati melalui teknologi kita tetapi mereka bisa melakukannya. Bahkan terkadang ada dari bangsa Jin yang suka mengobati manusia dengan teknologi kedokteran yang mereka miliki.Kita boleh punya teknologi sinar X maka bangsa jin punya teknologi Reiki, prana, ki, chi dan semacamnya.
Kita mestinya sadar kita lebih banyak tidak mengetahui alamnya makhluk halus dengan segala seluk-beluk bahkan tipu dayanya,s angat banyak para praktisi Reiki dalam meditasinya merasakan bahkan melihat adanya beraneka cahaya dan makhluk-makhluk yang bersinar yang memberikan suatu energi tertentu,memberikan suatu inisiasi hingga mempunyai kekuatan psikis tertentu yang membuat ia merasa sudah tinggi tingkat spiritualitasnya.
Keyakinan mereka juga semakin bertambah bahwa Reiki bisa meningkatkan spiritualitas sebab selama mempelajari Reiki mereka dapat kemampuan yang hebat seperti Clairvoyan, Out of body exsperience, thelepaty, levitasi dan banyak lagi kemampuan luar biasa yang mereka peroleh jika berlatih keras dengan perkara-perkara yang tidak dituntunkan Rasulullah dan berbuat syirik pada Allah .Seperti meminta bantuan makhluk halus, melakukan meditasi dengan konsentrasi pada chakra ajna untuk mendapatkan kemampuan pewaskitaan dengan melantunkan mantra-mantra Hindu sebagai pengagungan terhadap Dewa penjaga chakra ajna maupun dengan penggunaan simbol-simbol Reiki untuk mendapatkan kemampuan psikis tertentu.

Pada Ilmu Reiki ada suatu tipu daya yang luar biasa halusnya yang disandang para prajurit Iblis dengan menyamar sebagai Budha, Dewa Dewi atau apapun namanya yang telah direncanakan dengan sangat matang. Hingga Reiki bagi sebagian umat Islam yang mempelajarinya tertipu karena terlihat sangat bersih dari unsur syirik, bid’ah, khurafat sebab sama sekali tidak terlihat adanya prosesi yang aneh-aneh seperti melakukan puasa, membaca amalan-amalan tertentu, atau upacara-upacara tertentu cukup meletakkan tangan dengan niat lalu pasrah dan sembuh! Sangat simpel dan terkadang terbukti khasiatnya. Tujuan utama prajurit Iblis yang menyamar menjadi Asdended Master adalah untuk  merusak akidah muslim hingga menyekutukan Allah Ta’ala

Misi Perusakan Akidah Tauhid yang Dibawa Syaitan Melalui Reiki.
Sebagai mana kita ketahui bersama banyak aliran-aliran Reiki di dunia ini tidak lepas dari campur tangan makhluk halus sebangsa jin yang mengaku sebagai Dewa Shiwa yang menurunkan Gtummo, Dewi Kwan Im yang menurunkan Violet Flame Reiki, Budha yang menurunkan Lightarian Reiki, Saint Germain yang menurunkan Shambala, begitu juga dengan Seichim Reiki yang diturunkan kepada Patric dari hasil pertemuannya dengan Makhluk berpola delapan setelah ia bermeditasi didalam piramid. Dan juga banyak saya dengar dari penuturan teman-teman sesama praktisi Reiki yang mengaku telah memperoleh suatu jenis energi hasil inisiasi pemberian makhluk ghaib dengan sensasi yang begitu luar-biasa saat bermeditasi.
Para makhluk ghaib yang telah memberikan berbagai macam jenis Reiki itu hakikatnya adalah makhluk sebangsa Jin, sebagai mana kita umat muslim meyakini akan keberadaan jin. Para Ascended Master itu tidak lain adalah salah satu jenis jin dari segolongan jin yang mempunyai kecerdasan dan kemampuan yang tinggi sebab tidak ada satu dalil pun dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah yang menyatakan adanya manusia yang mati lalu berubah menjadi tubuh cahaya yang bebas dari nikmat dan azab kubur lalu memberikan kekuatan ghoib pada manusia yang masih hidup.
Bagi orang non muslim tentu akan langsung mempercayai jika mereka kedatangan suatu makhluk ghaib yang menamakan dirinya Dewa-dewa, malaikat, Saint Germain, Budha, orang-orang suci atau apapun namanya dan bentuknya. Misi utama dari golongan jin itu adalah menyesatkan umat manusia terutama umat Islam sebanyak-banyaknya. Mereka akan menggunakan orang-orang non muslim (sebagai guru Reiki) sebagai “kendaraan” mereka untuk menyesatkan akidah umat Islam.
Saya akan membeberkan langkah-langkah syaitan melalui Reiki untuk merusak akidah Tauhid hingga dapat menyebabkan pemurtadan pada umat muslim dan pemjerumusan non muslin pada jurang kekafiran yang lebih dalam pada penjelasan dibawah ini :
Langkah pertama, salah satu tipu daya Iblis paling utama melalui Reiki dan ilmu-ilmu meditasi yang diajarkan yaitu dengan cara “khalthatu fikrah” (pengacauan pikiran) yang dibuat Iblis terutama pada saat meditasi yang membuat kita untuk ragu-ragu akan kebesaran Allah. Arti kalimat khalthatu fikrah adalah membalikkan pemikiran dan membuatnya tidak pada tempatnya yang benar.
Bisa dibuktikan pada buku-buku yang membahas tentang Reiki dengan berbagai jenis alirannya tidak terlepas dari unsur ajaran Hindu dan Budha. Salah satu contohnya Reiki Tummo yang dipopolerkan oleh Irmansyah Effendi dalam buku-bukunya sangat banyak unsur khalthatu fikrah (penyesatan fikiran) yang menjurus pada kesyirikan pada Allah dengan dipaksanya keyakinan kita untuk mempercayai adanya  Ascended Master di dunia ini. Dalam salah satu bukunya ia menyarankan kita meminta bantuan makhluk halus Ascended Master Djwal Khul, Vayamus untuk menarik akar karma nagatif.
Bahkan pada aliran Reiki Tummo pada tekhnik pendalaman ada lokakarya retreat dan regresi untuk “melihat” kondisi kita pada kelahiran terdahulu sebelum bereinkarnasi menjadi diri kita saat ini. Mengajarkan tentang karma-karma negatif dari kehidupan terdahulu yang bisa dihilangkan dengan kebangkitan kundalini dan masih banyak lagi ajaran yang diajarkan yang penuh tipu daya syetan dan sangat bertentangan dengan ajaran Islam[1].
Ada sangat banyak khalthatu fikrah (penyesatan fikiran) dalam ajaran laten dibalik Reiki, Prana, Hatha Yoga dan ilmu-ilmu meditasi yang bisa menggoncangkan keimanan kita.Disaat itulah Iblis mulai membisikkan kata-kata yang mengacaukan fikiran dengan menstimulir hati kita hingga mengalami kebingungan dan kekalutan jiwa.
Khalthatu fikrah yang pasti dialami para umat muslim yang menjadi praktisi Reiki,yoga yang sudah mendalami ilmunya (yang sudah mencapai tataran tinggi) ataupun yang menjadi  pengikut aliran-aliran filsafat meditasi (seperti tokoh-tokoh Hindu atau Budha dengan pemahaman ‘wihdatul wujud dan wihdatul adyan’ Babaji, Sai Baba atau Anand Krishna) adalah Iblis ‘alaihi la’natullah membisikkan dalam  hatinya pemikiran-pemikiran sesat mengenai kejadian alam semesta itu apakah terjadi begitu saja, siapakah Tuhan itu,kenapa manusia ada didunia?
Setelah itu Iblis menstimulir otak dan hatinya hingga ia tidak bisa menjawab sampai terjadi kegoncangan  dalam jiwanya.Lalu hati mereka ditutup agar mereka tidak mempercayai dan mengkaji kembali ajaran-ajaran Islam atau bertanya pada Alim Ulama yang bermanhaj Salaf. Setelah itu mereka semua digiring pada ajaran-ajaran filsafat Reiki,Yoga, meditasi dengan membawa konsep dewa-dewi, reinkarnasi, karma dan akhirnya melunturkan akidah Tauhidnya.
Salah satu cara syaitan dalam menyesatkan umat Islam, ialah dengan menggoncangkan akidah dengan keragu-raguan yang dimasukkannya. Rasulullah telah memberi peringatan pada kita tentang bagaimana Pada zaman Rasulullah sudah ada khalthatu fikrah yang dibuat oleh Iblis untuk menyesatkan kita sebagaimana bisa saya jelaskan dibawah ini.
Pengacauan fikiran yang dimasukkan Iblis dengan balatentaranya telah diriwayatkan dalam hadish sahih,dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad saw.Beliau bersabda:“Setan akan datang kepada salah seorang diantara kamu dan berkata,’Siapakah yang menciptakan ini, siapakah yang menciptakan ini?’Sehingga, setan mengganggu dengan bisikan,’ Siapakah yang menciptakan Allah?’Maka, barangsiapa yang mendapatkan bisikan yang demikian itu, hendaklah ia berlindung pada Allah dan mengakhirinya”.Dalam riwayat lain disebutkan,”….maka hendaklah ia mengatakan “Aku beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya”.(H.R.Muslim)
Dari hadits diatas diketahui bahwa syaitan pada awalnya mempengaruhi kita agar memikirkan makhluk-makhluk ciptaan Allah lalu pada akhirnya membuat khalthatu fikrah.Akan saya jelaskan bagaimana cara mengakhiri dengan segera khalthatu fikrah yang dibuat Iblis dan tetap pada keimanan kepada Allah yang Esa dan rasul-rasul-Nya dengan tidak membuat kegoncangan-kegoncangan dalam hati.
Allah-lah sang pencipta tetapi Allah tidaklah diciptakan.Karena Allah itu memiliki eksistensi (ada), namun tidak dibangun atas dasar argumen hukum kausalitas; yakni, segala sesuatu ada yang menciptakannya dan seterusnya.Jika kita kita telah mengakui jika jagad raya dengan segala isinya ini diciptakan Allah,dan kemudian Iblis membisikkan siapa yang menciptakan Zat Yang Maha Pencipta.Itu berarti Iblis telah mencampurkan-adukkan Zat Yang Maha Pencipta dangan ciptaan-Nya, Dengan demikian pertanyaan Iblis sendiri terdapat kontradiksi dan rancu.
Dari sisi lain, aspek tidak adanya relevansi bisikan Iblis itu adalah bahwa Iblis mencoba membuat anggapan bahwa Allah tunduk pada hukum dan aturan yang berlaku bagi seluruh ciptaan-Nya,tunduk pada hukum yang berlaku di jagad raya ini.Hakikatnya, Allah yang menciptakan ruang dan waktu,maka tidak akan terikat pada ruang dan waktu yang Ia ciptakan sendiri!
Kita tidak dapat membayangkan bahwa Zat Yang Maha Suci itu terikat juga oleh dua makhluknya itu (ruang dan waktu), atau terikat dengan hukum kausalitas, hukum-hukum alam (penciptaan, kelahiran, kematian, sunnatullah, sebab akibat dsb) yang mengikat seluruh makhluk-Nya tersebut secara umum.Sebab Allah SWT telah ada sebelum terciptanya jagad raya yang Allah SWT ciptakan. Begitu pula, kita tidak dapat mempercayai bahwa Allah tunduk pada hukum kausalitas yang Ia ciptakan sendiri.Berhati-hatilah karena fikiran seseorang dapat didomonasi oleh hukum kausal hasil bisikan Iblis, bahwa segala sesuatu pasti ada yang menciptakan.
Selain itu khalthatu fikrah pada ajaran laten Reiki, Prana, Hatha Yoga dan aliran meditasi kita juga akan digiring untuk mengira bahwa Allah SWT memerlukan sebuah kekuatan atau bantuan kekuatan lain untuk turun mengurus langit dan bumi. Ia Maha Suci dari segala sifat tersebut!
Dalam konsep akidah Tauhid, adalah tidak masuk akal kalau ada dua pencipta atau tuhan-tuhan. Mereka pasti akan saling saing-menyaingi, bertengkar, berebut penciptaan menonjolkan ciptaan masing-masing seperti dalam ajaran agama-agama lain dimana dalam agama lain (Hindu) dewa-dewa atau tuhan-tuhan terkadang saling bersaing dan bertengkar, saling iri dan dengki.
Maha Suci Allah dari yang orang-orang kafir sifatkan!!Tiada Tuhan selain Allah,karena itu.Allah berfirman di dalam Al-Qur’an tentang hal-hal yang telah saya beberkan diatas.Firman Allah Ta’ala:
لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلاَّ اللهُ لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ
“Sekiranya ada di langit dan bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa.Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.”(QS.Anbiyaa’(21):22)
Dari segi penciptaan, kita mengenali bahwa eksistensi ini hanya bisa dikelompokkan dalam dua pihak. Pihak pertama adalah pencipta alias Khalik, dan pihak kedua adalah Makhluk alias yang diciptakan.
Cahaya merupakan pertanda adanya adanya siang, tapi tidak bisa dibenarkan bahwa siang itu dijadikan bukti adanya cahaya. Begitu pula Allah Yang Maha Pencipta, tak dapat dibalik pembuktiannya. Dalam sebuah hadis Qudsi Allah SWT berfirman:“Aku merupakan bukti,aku tidak perlu dibuktikan.”Allah merupakan bukti. Sebuah bukti yang tidak perlu dibuktikan. Ia merupakan kebenaran yang nyata yang tampak pada segala sesuatu; aturan-aturan, berbagai keindahan alam, hukum-hukum dan lain sebagainya.
Janganlah kita salah memikirkan tentang Dzat Allah karena disitulah pintu masuk syaitan yang paling besar untuk menghancurkan akidah Tauhid kita.Maka sesuai dengan tuntunan Rasulullah akhirilah segera bisikan syaitan janganlah difikirkan lalu alihkan dengan beribadah dan melakukan aktifitas-aktifitas lain yang diridhoi Allah dan katakan “Diriku beriman pada Allah dan Rasul-Nya”.
Allah-lah Sang “Penyebab” yang tidak ada penyebabnya yaitu sebab pertama (kausa prima), Sang Penggerak pertama yang tidak memerlukan penggerak,pencipta yang tidak diciptakan.Firman Allah Ta’ala:
هُوَ اللهُ الَّذِي َلآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Dialah Allah Yang Tiada Tuhan Selain Dia; Raja Yang Maha Suci; Yang Maha Sejahtera; Yang Mengurniakan keamanan; Yang Maha Memelihara; Yang Maha Perkasa; Yang Maha Kuasa; Yang Memeliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.(QS Al-Hashr (59):23).
Selain itu ada juga was-was khalthatu fikrah atau keraguan yang ditimbulkan syaitan dalam diri manusia.Didalam hadish shahih juga diriwayatkan bahwa para sahabat Rasulullah berkata“Aku lebih suka jadi arang daripada aku membicarakan sesuatu yang timbul dari nafsuku.”Nabi Muhammad saw menjawab:”Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) yang telah mengembalikan masalah (yang dialami) orang itu kepada gangguan (syaitan).” (H.R.Abu Daud).
Diriwayatkan juga bahwa ketik a seseorang datang kepada Ibnu ‘abbas dan ia mengadukan rasa was-was yang menimpanya,maka Ibnu ‘Abbas menyuruh orang tersebut membaca:
هُوَ الأَوَّلُ وَالأَخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir,Yang Zahir dan Yang Bathin;dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.”(QS.Al-Hadid (57):3)
Disamping itu,ia harus memperbanyak dzikir kepada Allah. Karena Rasulullah saw bersabda,”Sungguh setan itu meletakkan mulutnya di atas hati anak Adam. Jika anak Adam mengingat Allah, maka menjauhlah mulut tersebut darinya. Sebaliknya, jika ia lupa mengingat Allah, maka mulut itu akan menelan hatinya.”
Para sahabat tidak selamat dari masukan was-was khalthatu fikrah dari syaitan,sebagian mereka datang pada Rasulullah untuk melaporkan apa yang telah mereka tahan dari was-was, keraguan-keraguan dan godaan-godaan syaitan (para sahabat saja diganggu syaitan apalagi kita yang amal ibadahnya sedikit sekali dibanding mereka, jadi janganlah kita berfikir bebas dari gangguan dan tipu daya syaitan dengan prilaku sombong merasa punya kekuatan ghaib yang bid’ah lagi sesat!!). Maka berhati-hatilah dari khalthatu fikrah. Lihatlah bagaimana Iblis dapat masuk kepada manusia menciptakan was-was dan menyesatkan manusia melalui khalthatu fikrah.
Langkah kedua, setelah berhasil mempengaruhi para praktisi Reiki, Yoga, meditasi dengan khalthatu fikrah Iblis berusaha untuk membuat mereka mengalami pengalaman mistis dan mendapat suatu pencerahan pengetahuan-pengetahuan tertentu atau kekuatan-kekuatan ajaib yang diberikan oleh sosok-sosok makhluk yang mempunyai tingkat spiritual yang tinggi.
Praktisi Reiki yang telah mencapai level yang cukup tinggi banyak mulai terpengaruh keyakinan-keyakinan bahwa dengan Reiki dan ilmu-ilmu terkait dengannya bisa menambah tingkat spiritualitas manusia, bisa memutus lingkaran reinkarnasi, bisa menuju kesempurnaan roh hingga berevolusi ketingkat yang lebih tinggi. Mulai meyakini adanya makhluk-makhluk ghaib yang telah mencapai tingkat spiritualitas yang tinggi yang memberikan inisiasi Reiki melalui meditasi.
Bahkan takjub bila mendengar bahkan melihat adanya orang yang mengajarkan ajaran-ajaran kepercayaan lain yang bisa berbuat keajaiban-keajaiban hingga diikuti metode-metode ibadahnya oleh praktisi Reiki muslim hingga pada tingkat melakukan ritual peribadatan pada tokoh-tokoh agama tertentu (seperti bermeditasi didepan foto Sai Baba hingga merasa mendapatkan suatu energi atau pencerahan tertentu) juga meyakini sepenuhnya ada makhluk ghaib yang turut juga mengatur  alam semesta ini dengan segala isinya.[2] Hingga mulai meragukan kekuasaan Allah atas segala yang telah diciptakan-Nya.
Sadarilah! Allah tidak memerlukan sekutu dalam suatu apapun bentuknya .Firman Allah Ta’ala:
هُوَ اللهُ الَّذِي َلآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلاَمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Dialah Allah Yang Tiada Tuhan Selain Dia; Raja Yang Maha Suci; Yang Maha Sejahtera; Yang Mengurniakan keamanan; Yang Maha Memelihara; Yang Maha Perkasa; Yang Maha Kuasa; Yang Memeliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.“(Surah 59: Al-Hashr Ayat 23).
Allah Ta’ala telah memperingatkan bagi orang-orang yang menyekutukan Allah SWT akan mendapat azab dari Allah.
Firman Allah Ta’ala :
الَّذِينَ يَجْعَلُونَ مَعَ اللهِ إِلَهًا آخَرَ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
“Orang yang menganggap ada tuhan selain Allah, kelak mereka mereka akan mengetahui akibatnya” ( Al Hijr,:96 ).
Setelah keberhasilan Iblis merusak akidah melalui khalthatu fikrah dan pengalaman-pengalaman ataupun kemampuan-kemampuan psikis para praktisi Reiki, yoga yang sudah mendalami ilmunya. Atau pun yang menjadi  pengikut aliran-aliran meditasi yang akhirnya mendapatkan kekuatan dari bantuan pemberian makhluk ghoib itu. Membuat mereka begitu mencintai makhluk ghoib itu hingga melakukan peribadahan pada mereka yang membuat banyak sekali para praktisi Reiki muslim yang rusak akidah Tauhid bahkan melepas diri pada ke-Islamannya dengan kata lain ia telah kafir kepada Allah SWT.
Allah Ta’ala telah berfirman:
وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللهِ إِلَهًا آخَرَ لاَ بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لاَ يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ
“Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tidak beruntung.” (Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 117)
WASPADALAH!!! Jika kita meyakini bahwa Reiki dapat meningkatkan spiritualitas dibanding dengan ibadah-ibadah yang telah dituntunkan Rasulullah maka lenyaplah amalan-amalan yang telah ia kerjakan dan setanlah yang menjadi temannya.
Firman Allah Ta’ala:
ذَلِكَ هُدَى اللهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Itulah petunjuk Allah,yang dengan-Nya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.”(Al-An’am;88).
Allah SWT juga berfirman:
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
”Barangsiapa yang berpaling dari ketentuan Allah (Al-Qur’an dan As-Sunnah), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan), maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu mengikutinya.”(Az-Zukhruf:36)
Tidak ada gunanya lagi kita shalat, dzikir jika dalam hati kita telah ada kerusakan akidah Tauhid, semua amalan kita tidak akan diterima Allah SWT!
Dapat saya contohkan tipu daya Iblis melalui ajaran-ajaran anti Tauhid yang dibawa Sai Baba yang mengajarkan Karuna Reiki, dengan pemahamannya yang sesat yang banyak mengandung khalthatu fikrah. Ajaran Sai Baba berangkat dan berada dalam konteks Hinduisme (seperti juga ajaran Anand Krishna) oleh karena itu bersifat sangat sinkretistik. Ia menyamakan agama yang satu dengan yang lain, Sesuai dengan ajaran Hinduisme, di kalangan para pengikut Sai Baba dipercaya bahwa Sai Baba adalah seorang avatara lengkap ‘purna-avatar[3].
Di setiap mandir (tempat ibadah pengikut Sai Baba), banyak orang datang dari berbagai agama (Buddhis, Kristen, Hindu, bahkan dari sebagian kecil kalangan umat Islam yang  ahlul syirik). Semuanya diikat oleh satu kepercayaan terhadap Sai Baba sebagai avatara di zaman ini. Dalam kebaktiannya, dilakukan ‘bhajan’ (mengidungkan lagu-lagu pujaan terhadap berbagai wujud Tuhan) selama 1,5 jam. Meditasi yang diajarkan adalah konsentrasi (pengulangan) mantra “so ham” (“Dia itu aku”), untuk mencapai keheningan.
Ajaran Sai Baba sangat paralel dengan pemahaman Yayasan Reiki Indonesia (mungkin juga para praktisinya juga terpengaruh ajaran Sai Baba) yang bahkan secara blak-blakan  membuat misi jangka panjang yang diemban oleh Yayasan Reiki Indonesia dalam mengenalkan Reiki adalah membimbing sesama umat kearah perkembangan spiritual guna mencapai pencerahan  sesuai dengan perkembangan agama masing-masing” [4]
Ajaran Sai Baba dan pemahaman Yayasan Reiki Indonesia juga paralel dengan ajaran Salamullah pimpinan Lia Aminudin yang memaklumatkan diri dibaiat Jibril (yang tidak lain adah syaitan) sebagai Imam Mahdi dan anaknya sebagai Nabi Isa yang diawali dari “bertemu dengan Jibril” dari sebuah benda bercahaya kuning yang,muncul, berputar, lalu lenyap persis di atas kepala Lia Aminudin. Ajaran mereka menganut spiritual perenial yang mengedepankan “kebaikan” universal. Ada Jamaah Salamullah yang diutus pindah agama masuk ke umat beragama lain. Ada yang ke Hindu, Buddha, Katolik, dan sebagainya. Bahkan cara mereka sekarang mendekati Allah tidak lagi dengan sholat, tapi dengan menyanyikan kidung lagu-lagu pujaan Salamullah dan merangkai bunga” [5]
Indah sekali jika dilihat secara sekilas misi yang diemban Sai Baba juga Yayasan Reiki Indonesia (juga Jamaah Salamullah) namun tanpa sadar banyak para praktisi Reiki muslim yang akhirnya tersesat hingga hilang dalam dirinya ghiroh keislaman. Padahal Allah telah menyatakan Agama yang diridoi adalah Islam jelas menunjukkan bahwa agama atau kepercayaan lain selain Islam tidak diridoi dan merupakan kesesatan.
Allah Ta’ala juga berfirman :
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ اْلإِسْلاَمِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي اْلأَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barang siapa yang mencari selain Islam sebagai din (agama) maka sama sekali tidak diterima daripadanya dan dia di akhirat kelak termasuk daripada kalangan golongan yang rugi” (Surah Ali `Imran : 85)”.

[1] Buku-buku karangan Anand Khrisna, Josep Tarjan dan ada begitu banyak pengarang buku-buku Reiki yang konsep ajaran latennya  tetaplah sama persis yaitu mengandung khalthatu fikrah yang menggoncangkan akidah Tauhid dan banyak melecehkan ajaran Islam [2] Persis sama dengan keyakinan sebagian besar kaum Sufi sesat bahwa ada wali qutub,abdal-abdal atau badal-badal yang juga ikut mengatur alam semesta
[3] Avatar = inkarnasi Wisnu atau Tuhan kedunia untuk memberantas kejahatan dan menegakkan kebenaran di dunia yang sudah rusak; ini paralel dengan inkarnasi Tuhan ke dunia dalam diri Yesus menurut ajaran Kristen
[4] Jelas ini simbol ‘universalisme’ agama atau wihdatul adyan yang mencampur adukkan agama-agama tetapi kenyataannya sebenarnya mengarahkannya kepada penghancuran akidah Tauhid
[5] Ada semacam Grand Design Iblis untuk menyesatkan umat manusia, sebab jika kita lihat secara seksama ajaran Sai Baba, Anand Khrisna, aliran New Age, ajaran dibalik Reiki, ajaran ilmu metafisika juga Salamullah mempunyai kesamaan dan kekhasan yaitu ajaran anti Tauhid yang mengedepankan konsep wihdatul wujud dan wihdatul adyan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar