لا نريد الجهاد شهوة ساعة ليقال فلان جاهد في مكان كذا أو كذا فإذا انقضت انطفأت جذوة الجهاد في النفس وانتهى كل شيء
“Kami tidak menghendaki jihad karena hawa nafsu sesaat supaya dikatakan si fulan telah berjihad di sana atau di sini, sehingga apabila nafsu itu itu telah terpuaskan, mati lah bara jihad dari dalam jiwanya, habis tidak bersisa sedikit pun”.
لا نريد الجهاد الذي يحمل صاحبه على الاستعجال وقطف الثمار
قبل أوانها فمن تعجل شيئاً قبل أوانه عوقب بحرمانه فأمر الجهاد عظيم لا
يتقنه إلا الرجل المكِّيث
“Kami tidak menghendaki jihad karena ketergesa-gesaan, ingin segera memanen buah sebelum waktunya matang. Barangsiapa tergesa-gesa dalam suatu amalan sebelum tiba waktunya, diharamkan memperolehnya… Jihad adalah perkara yang agung, tidak ada yang dapat itqan (teguh, cermat, tsabat, bersungguh-sungguh dan penuh perhitungan) di atasnya kecuali seseorang yang sabar dan teguh pendirian”.
لا نريد الجهاد الذي يكون ذريعة للفرار من الواقع الذي يجب
أن يُجاهد أو الفرار من تحمل المسؤوليات الشرعية الملقاة على عاتق العباد
“Kami tidak menghendaki jihad karena alasan melarikan diri dari kondisi dan realitas yang seharusnya dihadapi dengan jihad (kesungguhan dan keteguhan) atau lari dari amanah syar’iyyah yang seharusnya diemban dengan penuh tanggung jawab”.
لا نريد الجهاد الذي لا يُحسن تقدير المصالح من المفاسد ولا
لما يجب أن يُقدم أو يؤخر ولا يُلقي بالاً لعواقب الأمور المعتبرة شرعاً
وعقلاً
“Kami tidak menghendaki jihad yang tidak mengedepankan pertimbangan mashlahat (kebaikan) dan mafasid (kerusakan), yang tidak menimbang mana prioritas dan mana yang harus diakhirkan dan juga tidak peduli dengan dampak dari jihadnya itu dengan penuh pertimbangan baik secara syar’i maupun pemikiran yang matang”.
لا نريد الجهاد الذي تنطلق قوافله لساحات القتال قبل أن تستوفي الحد الأدنى من الإعداد فتكون لقمة سائغة سهلة للعدو
“Kami tidak menghendaki jihad yang pasukannya menuju medan perang dengan tidak memenuhi batasan minimum i’dad (persiapan), sehingga menjadi makanan empuk bagi musuh dan dengan sangat mudahlah dikalahkan oleh mereka”.
لا نريد الجهاد الذي تسيره رغبات ومصالح الطواغيت الظالمين
فإذا أذنوا له ـ لغايةٍ في نفوسهم ـ انطلقت قوافله وإن لم يأذنوا له
أمسكت قوافله وتوقفت
“Kami tidak menghendaki jihad hanya demi kemaslahatan para thaghut yang zalim. Apabila para thaghut itu mengijinkan –karena suatu tujuan dan strategi tertentu – berangkatlah kafilah jihad itu dan jika mereka tak mengijinkan, berhenti pula kafilah itu dan membatalkan amaliyah mereka.”
لا نريد الجهاد الذي يميز أهله بين طاغوت وطاغوت فيوالون طاغوتاً ويُعادون طاغوتاً
“Kami tidak menginginkan jihad yang hanya untuk membedakan antara thaghut yang satu dengan thaghut lainnya, sehingga mereka berwala’ (loyal) kepada thaghut yang satu untuk memusuhi thaghut yang lainnya”.
لا نريد الجهاد الذي يستبدل طاغوتاً بطاغوت وكفراً بكفرٍ آخر ونظاماً فاسدٍ بنظام فاسدٍ آخر
“Kami tidak menghendaki jihad untuk melengserkan kekuasaan thaghut agar digantikan dengan taghut lainnya, kekufuran dengan kekufuran bentuk lain, sistem negara yang rusak dengan sistem negara yang rusak lainnya”.
لا نريد الجهاد الذي تنتهي تطلعاته وآماله عند حدود العطاء
والاستشهاد وليكن بعدها ما يكون ومن غير تطلع إلى مراحل التأسيس والبنيان
وتحقيق الأهداف
“
Kami tidak menghendaki jihad yang tujuan dan cita-cita akhirnya hanya untuk menggugurkan kewajiban jihad dan semata-mata hanya untuk meraih mati syahid, kemudian tidak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, tidak mau tahu dengan kelangsungan perjuangan berikutnya, tidak peduli pada fase-fase pembangunan pondasi dan tegaknya bangunan Islam serta langkah-langkah dan strategi untuk mewujudkan tujuan-tujuan jihad (menjadikan kalimah Allah dan syari’ah-Nya menjadi yang tertinggi di muka bumi -pent)”.
لا نريد الجهاد الذي يقطف ثماره الطواغيت الظالمون وكأنه من
المفروض علينا أن يكون منا العطاء والفداء والاستشهاد وعليهم ـ وهم على
أريكتهم يتسامرون ويتآمرون ـ جني الثمار وفق أهدافهم ومآربهم ومخططاتهم
الهدامة
“Kami tidak menghendaki jihad yang buahnya hanya akan dipetik oleh para thaghut zhalim, sehingga seakan-akan kita lah yang diwajibkan memberikan seluruh apa yang kita miliki demi jihad ini, harta benda, pengorbanan dan jiwa kita sebagi syuhada’ sedangkan nantinya, justru para thaghut itu yang akan memetik buah jihad kita dan menentukan strategi, tujuan dan langkah-langkah ke depan pasca kemenangan, sementara di saat para mujahidin berjihad, mereka justru saling berseteru dan bersaing satu dengan lainnya untuk memperebutkan “kue” kekuasaan manakala jihad memperoleh kemenangan”
هذا النوع من الجهاد لا نريده ولا ندعو إليه ولا نؤيده
Inilah jihad yang tidak kita inginkan, yang tidak kami serukan dan tidak kami usahakan untuk meneguhkannya
Syaikh Al Mujahid Abdul Mun’im Musthofa Halimah Abu Basheer Ath Tharthusy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar